Rabu, 26 Desember 2012

Pengujian Urine

Tugas kelompok
Pengujian Urine





Oleh :
Kelompok I
                                              
                Kasmia   
             Ade Meilasari                                  
                Cici Nurul Magfirah Dewa        
                Yulianty
                Riska Rahayu Syam
                Sabriawan

SMA NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2010-2011


Uji Urine

Teori
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang steril. Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat

Urin adalah suatu cairan esensial dari hasil metabolisme nitrogen dan sulfur,garam-garam anorganik dan pigmen-pigmen. Biasanya berwarna kekuning-kuningan, meskipun secara normal banyak variasinya. Mempunyai bau yang khas untuk speciesyang berbeda. Jumlah urin yang diekskresikan tiap harinya bervariasi, tergantung pada pakan, konsumsi air, temperatur lingkungan, musim dan faktor-faktor lainnya (Ganong, 2003).
Proses pembentukan urine dalam ginjal meliputi proses penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi), dan penambahan zat – zat (augmentasi). Proses filtrasi terjadi di glomerulus dan kapsula bowman. Proses reabsorbsi terjadi di tubulus proksimal, dan augmentasi terjadi di tubulus distal. Ginjal kira-kira mengandung 1,3 x 106 nefron yang beroprasi secara paralel. Tiap nefron terdiri dari suatu glomerulus yang dibekali dengan darah dalam sistem kapiler arteri sedemikian sehingga terjadi tekanan filtrasi yang memadai untuk mempengaruhi ultrafiltrasi material berberat molekul rendah dalam plasma. (Roberts, 1993).
Urin sering dianggap hasil buangan yang sudah tidak berguna. Padahal urin sangat membantu dalam pemeriksaan medis. Urin merupakan salah satu cairan fisiologis yang sering dijadikan bahan untuk pemeriksaan (pemeriksaan visual, pemeriksaan mikroskopis, dan menggunakan kertas kimia) dan menjadi salah satu parameter kesehatan dari pasien yang diperiksa. Selain darah, urin juga menjadi komponen yang penting dalam diagnosis keadaan kesehatan seseorang. Ada 3 macam pemeriksaan, antara lain (1) pemeriksaan visual. Urin mengindikasikan kesehatan yang baik bila terlihat bersih. Bila tidak, maka ada masalah dalam tubuh. Kesehatan bermasalah biasanya ditunjukkan oleh kekeruhan, aroma tidak biasa, dan warna abnormal. (2) Tes yang menggunakan kertas kimia yang akan berganti warna bila substansi tertentu terdeteksi atau ada di atas normal. (3) Hasil yang datang dari pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan untuk mengetahui apakah kandungan berikut ini berada di atas normal atau tidak (Ganong  2002).
Karakteristik urin normal memiliki warna urin pagi (yang diambil sesaat setelah bangun pagi) sedikit lebih gelap dibanding urin di waktu lainnya. Warna urin normal kuning pucat sampai kuning. Nilai normal 1.003-1.03 g/mL Nilai ini dipengaruhi sejumlah variasi, misalnya umur. Berat jenis urin dewasa berkisar pada 1.016-1.022, neonatus (bayi baru lahir) berkisar pada 1.012, dan bayi 1.002-1.006. Urin pagi memiliki berat jenis lebih tinggi daripada urin di waktu lain, yaitu sekitar 1.026. Urin berbau harum atau tidak berbau, tetapi juga tergantung dari bahan-bahan yang diekskresi. Normal urin berbau aromatik yang memusingkan. Bau merupakan indikasi adanya masalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu. urin yang normal rata-rata 1-2 liter / hari. Kekurangan minum menyebabkan kepekatan urin meningkat (konsentrasi semua substansi dalam urin meningkat) sehingga mempermudah pembentukan batu. pH urin dapat berkisar dari 4,5 – 8,0. pH bervariasi sepanjang hari, dipengaruhi oleh konsumsi makanan, bersifat basa setelah makan, lalu menurun dan menjadi kurang basa menjelang makan berikutnya. Urine pagi hari (bangun tidur) bersifat lebih asam. (Evelyn  1993). Berikut ini cara mengetahui pH urin dapat dilihat pada Gambar 2.

Tujuan:
Mengetahui pH urine dan adanya protein, gula, dan klorida dalam urine
Alat dan bahan:

*      Tabung reaksi
*      Rak tabung reaksi
*      Penjepit tabung reaksi
*      Gelas ukur 100 ml
*      Indikator universal
*      Pembakar spiritus
*      Larutan Biuret ( CuSO4 1% dan NaCl 1%)
*      Fehling A dan B atau Benedict
*      Urine
*      Korek api




Cara Kerja:
I.                    Mengukur pH urine
1.      Sediakanlah 1 sampai 2 ml urine dan masukkan ke dalam tabung reaksi
2.      Ujilah pH urine dengan menggunakan kertas indikator universal, kemudian cocokkan warnanya dengan standar pH dan catatlah hasilnya.
II.                  Uji Kandungan Protein dalam Urine
1.      Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi 2 ml
2.      Masukkanlah ke dalam tabung tersebut 5 tetes larutan Biuret dan biarkan bercampur kira-kira 5 menit
3.      Amatilah perubahan yang terjadi pada tabung tersebut dan catatlah hasilnya.
III.                Uji Kandungan Glukosa dalam Urine
1.      Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi 2 ml
2.      Masukkanlah ke dalam tabung tersebut 5 tetes larutan Fehling  A dan B atau larutan Benedict
3.      Panaskanlah tabung tersebut dengan pembakar spiritus sekitar 2 menit
4.      Amatilah perubahan yang terjadi pada tabung tersebut dan catatlah hasilnya
IV.                Uji Kandungan Klorida dalam Urine
1.      Isilah tabung reaksi dengan urine 2 ml
2.      Amatilah perubahan yang terjadi pada tabung tersebut dan catatlah hasilnya


Uji urine
NO
Urine
pH
F.A & F.B
Biuret
Keterangan
1
Cici Nurul
6
Biru
kuning
pH normal
(-)diabetes
(-) protein
2
Yulianty
5
Coklat Kekuningan
kunig
dehidrasi
(-)diabetes
(-) protein
3
Sabriawan
7

kuning
pH normal
(-)diabetes
(-) protein

Pertanyaan
1.      Berapakah pH urine? Apakah arti angka pH urine tersebut?
2.      Bagaimana reaksi urine setelah ditetesi larutan Biuret? Apa arti perubahan tersebut?
3.      Bagaimana reaksi urine setelah ditetesi Benedict? Apa arti perubahan tersebut?
Jawaban
1.      pH urine Cici Nurul Magfirah dan Sabriawan adalah 6 & 7 artinya pH tersebut tergolong normal ( tidak dehidrasi) sedangkan pH urine Yulianty adalah 5 yang menunjukkan bahwa pH 5 tergolong dehidrasi
2.      Reaksi urine pada saat ditetesi biuret adalah terjadi perubahan warna yang artinya menunjukkan urine tersebut (-) protein
3.      Reaksi urine pada saat ditetesi benedict adalah terjadi perubahan warna yang artinya menunjukkan urine tersebut (-) diabetes

Kesimpulan
1.      Apabila pH urine dibawah 6 maka urine tersebut tergolong tidak normal atau dihidrasi (kekurangan air) dan sebaliknya, jika ph urine diatas 6 maka urine tersebut tergolong normal atau bebas dari dihidrasi.
2.      Apabila pada urine yang ditetesi dengan larutan fehling A dan fehling B terdapat endapan berwarna merah bata didasar tabung maka urine itu tergolong diabetes dan sebaliknya, jika tidak terdapat endapan berwarnah merah maka tergolong normal.
3.      Apabila pada urine yang ditetesi dengan larut biuret terdapat protein maka lambung tersebut dalam keadan normal dan sebaliknya, jika tidak terdapat protein maka lambung tersebut dalam keadaan tidak normal.
































 

Pengikut