PELUANG
PEMASARAN
Makalah Ini
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
KuliahManajemen
Pemasaran Pada Semester VI program
Studi Ekonomi
Syariah Kelompok 6 Sekolah Tinggi
Agama Islam
Negeri (STAIN) Watampone
Oleh
KASMIA
SAMSUAIDIN
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
WATAMPONE
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pemasaran
adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan
hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu
kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka
kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam
kaitannya dengan pasar. Dalam era persaingan usaha yang semakin
kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi
dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran
yang dijalankannya .
Produk
– produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan
memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas
penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk
kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan
yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas
dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah.
Oleh
karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada
perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level
bawah . Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah
banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun
dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus
dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan
bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus
terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara
proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa
sekarang dan akan datang mengharuskan kita untung dapa membaca pasar dan
memahami peluang yang dapat dikerahkan.
Oleh
karena itu dalam makalah ini akan membahas mengenai proses dalam membaca
peluang pemasaran.
B.
Rumusan dan Batasan Masalah
1.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
latarbelakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Apa
sistem pemasaran?
2. Bagaimana
mengelola informasi pemasaran?
3. Bagaimana
sistem untelejen pemasaran?
4. Bagaimana
sistem riset pemasaran
5. Bagaimana
sistem pendukung keputusan pemasaran?
2.
Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka makalah ini akan membahas tentang pengertian sistem
pemasaran. Dalam makalah ini juga akan membahas bagaimana mengelola sistem
pemasaran, selain itu juga akan membahas sistem intelejen dan sistem riset
pemasaran. Tidak hanya itu, makalah ini akan membahas sistem pendukung
keputusan pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau
bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam
membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah
kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide,
orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan
membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Dalam pemasaran kelompok item yang
saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :[1]
1.
Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2.
Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3.
Target pasar.
4.
Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi,
lembaga keuangan).
5.
Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling
sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi
pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran
serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara
terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
Macam-macam sistem pemasaran yaitu
a.
Sistem
pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini
produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
b.
Sistem
pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem
ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk
memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul
c.
Sistem
pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini
beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen
digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
Lingkungan sistem pemasaran
adalah
a.
Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a)
Demografi (kependudukan).
b)
Kondisi ekonomi.
c)
Teknologi.
d)
Kekuatan sosial dan budaya.
e)
Kekuatan
politik dan legal.
f)
Persaingan.
b.
Lingkungan mikro eksternal
a)
Pasar (market)
b)
Pemasok
c)
Pialang (marketing intermediaries)
c.
Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non
– pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan
pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan
dikendalikan oleh manajemen.
B. Mengelolah Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (SIPEM) atau marketing
Informasi system(MKTIS) merupakan sistem informasi yang diterapkan di fungsi
pemasaran. Informasi pemasaran haruslah dikelolah dengan baik, cara pengelolahan
informasi pemasaran yaitu kita harus mengetahui dulu fungsi dari
system informasi pemasaran. Fungsi informasi pemasaran adalah untuk memberikan
informasi yang benar kepada para manager dalam bentuk yang tepat, pada saat
yang tepat untuk membantu mereka mengambil keputusan pemasaran yang lebih baik,
dan Untuk menghasilkan nilai dan kepuasan pelanggan yang tinggi, perusahaan
memerlukan informasi pada hampir setiap langkahnya.
Berarti
informasi itu penting bagi perusahaan dimana kebutuhan persaingan dsb, bisa
Nampak begitu jelas. Jadi informasi sangat membantu untuk kemajuan perusahaan,
dimana zamana yang serba cepat ini persaingan begitu ketat sehingga membuat
perusahaan harus terus upgrade atau up to date, supaya tidak tertinggal dan
jangan sampai gulung tikar. Tetapi kita juga harus bisa memilah mana informasi
yang baik dan benar, karena kebanyakan informasi bisa menimbulkan masalah
pasalnya dalam hal penyelesaian nya akan lama dan informasi tetap akan terus
berdatangan. Oleh karena itu perusahaan harus merancang sistem informasi yang
tepat untuk membantu mereka mengambil keputusan pemasaran yang lebih baik.
Paling
utama dari sistem informasi pemasaran adalah melayani manager pemasaran
perusahaan dan manager lainnya. Di samping itu mis juga memberikan informasi
kepada mitra eksternal karena untuk mencukupi kebutuhan semua pengguna, maksud
nya system ini juga bertujuan untuk memepermudah jalan nya informasi bagi
pemasok, penjual perantara, atau agen jasa pemasaran (mitra eksternal).
Dalam
system informasi pemasaran ada positif dan negativenya, ada kelebihan dan
kekurangan. Dasatu sisi kita membuthkan informasi untuk dapat mengembangkan dan
meng-upgrade perusahaan, di sisi lain jika mendapatkan informasi yang
berlebihan dapat menghambatkan pekerjaan karena terlalu banyak permasalahan, tetapi
sebagai manager yang professional kita harus focus pada sisi positifnya atau
kelebihan dari system informasi tersebut, dan hanya membuat suatu antisipasi
bila ada masalah diluar dari jangkauan atau diluar dari perkiraan.
Sekarang memasuki tahap pengembangan sistem informasi pemasaran :
Sekarang memasuki tahap pengembangan sistem informasi pemasaran :
1. Data
internal
Kumpulan
informasi elektronik tentang konsumen, dan pasar yang diperoleh dari sumber
data di dalam jaringan perusahaan.
Manager pemasaran dapat mengakses dan bekerja dengan informasi di dalam database untuk mengenali peluang dan masalah pemasaran, merencanakan program, dan mengevaluasi kinerja.
Manager pemasaran dapat mengakses dan bekerja dengan informasi di dalam database untuk mengenali peluang dan masalah pemasaran, merencanakan program, dan mengevaluasi kinerja.
2. Intelegen
pemasaran (marketing intellegence)
Kumpulan
dan analisis sistematis dari informasi yang tersedia secara umum mengenai
pesaing dan perkembangan di pasar. Tujuan intelegen pemasaran adalah
memperbaiki pengambilan keputusan strategis, menilai dan melacak tindakan
pesaing, serta memberikan peringatan dini tentang peluang dan ancaman.
3. Riset
pemasaran
riset
pemasaran (marketing research) adalah desain, kumpulan, analisis, dan laporan
sistematis tentang data yang berhubungan dengan situasi pemasaran tertentu yang
dihadapi sebuah organisasi.
Selain
melengkapi informasi tentang pesaing dan kejadian di pasar, pemasar sering
memerlukan studi formal tentang situasi tertentu. Dalam situasi semacam itu,
intelegent pemasaran tidak akan menyediakan informasi detail yang diperlukan. Manager
akan memerlukan riset pemasaran.
Proses
riset pemasaran :
1) Mendefinisikan
masalah dan tujuan riset .
2) Mengembangkan
rencana riset untuk mengumpulkan informasi .
3) Mengimplementasikan
rencana riset, (mengumpulkan dan menganalisis data).
4) Menerjemahkan
dan melaporkan hasil penemuan.
Terlihat sedikit berabe atau ribet
untuk melakukan sebuah riset tetapi dengan adanya usaha dan kerja keras focus
terhadap apa yang dihadapi perusahaan sebagai manager yang baik dan
professional serta bertanggung jawab atas jabatan dan pekerjaannya harus
senantiasa optimis untuk dapat menyelesaikannya dan akhirnya akan mendapat
hasil yang memuaskan.
Karena
itu, sistem informasi pemasaran harus membuat informasi itu tersedia bagi
manager dan orang lain yang membuat keputusan pemasaran atau berhubungan dengan
pelanggan. Dalam beberapa kasus, hal ini berarti menyediakan laporan berkala
dan data terkini; dalam kasus lain, hal ini berarti membuat informasi nonrutin
tersedia untuk situasi khusus dan keputusan di tempat. Banyak perusahaan
menggunakan jaringan dalam dan luar perusahaan untuk menfasilitasi proses ini. Berkat
teknologi modern sehingga sekarang manager pemasaran bisa mendapatkan akses
langsung terhadap sistem informasi setiap saat dan dari berbagai lokasi
virtual.
C. Sistem Intelejen Pemasaran
Sistem Intelijen Pemasaran adalah suatu
prosedur dan sumber yang digunakan oleh manajer untuk mendapatkan informasi
setiap harinya tentang perkembangan berkelanjutan dari pasar. Jadi sistem ini
memberikan data/informasi apa yang terjadi pada pasar (Kotler, 1997). Tujuannya
yang mendasar adalah untuk membantu para manajer pemasaran membuat keputusan
yang mereka hadapi setiap hari dalam berbagai area tugasnya, termasuk
memutuskan besarnya harga. Sebagai pemimpin di perusahaannya, para manajer
pemasaran mempunyai kebutuhan yang tinggi mengenai informasi pasar, seperti
perubahan cara membeli kliennya, perubahan kebutuhan jasa/produknya, dan
lain-lain (Churchill, 1995)
Dua teknik IP berbasis teknologi
informasi yang terus meningkat kepopulerannya adalah Marketing Information
Systems (MIS) and Decision Support Systems (DSS)
MIS adalah satu set prosedur dan metoda
untuk secara reguler mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi untuk
keperluan membuat keputusan pemasaran. Kata kuncinya adalah
"reguler", karena penekanan pada MIS adalah sistem pengumpulan
informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang berulang. Dalam
merancang MIS, yang diperlukan adalah analisis yang rinci bagaimana cara dan
gaya seorang manajer dalam mengambil keputusannya. Tidak saja jenis
informasinya, tetapi juga bagaimana informasi itu harus disajikan kepada
manajer tersebut. Kemudian perancang MIS merumuskan dan membuat berbagai bentuk
penyajian informasi kepada para pengambil keputusan (McLeod dan Rogers, 1985).
"Dialog Systems", biasa
disebut juga "language systems", adalah perkembangan DSS yang paling
penting yang juga sangat membedakan antara DSS dan MIS. Sistem ini memungkinkan
manajer yang tidak mengerti masalah program komputer dapat dengan mudah
meng-eksplor database, dan membuat suatu report yang sesuai dengan kebutuhan
mereka masing-masing. Hal ini memungkinkan mereka mandapatkan informasi yang
benar-benar mereka butuhkan. Dengan sistem ini, manajer dapat bertanya,
kemudian bedasarkan jawaban DSS dapat bertanya lagi, terus menerus sampai mendapatkan
informasi spesifik yang diperlukan. Menjawab peledakan database
"on-line" yang dapat diakses, perusahaan besar menggunakan jaringan
komputer yang saling terhubung satu sama lain. Sehingga manajer dapat
memasukkan data, menarik data (termasuk dari database yang
"on-line"), melakukan analisa-analisa, memplot, melakukan analisa
statistik, bahkan dapat menyiapkan suatu report, dengan hanya menggunakan
perintah dan prosedur yang sederhana di meja masing-masing. Jadi DSS menekankan
pada fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang tinggi. DSS dapat mengakomodir
berbagai cara yang berbeda dari manajer dalam mengolah data dan mengambil
keputusan, serta perubahan kondisi eksternal perusahaan (Churchill, 1995).
Tahap-tahap meningkatkan kualitas
intelijen pemasaran.
1.
Melatih dan
memotivasi wiraniaga untuk menemukan dan melaporkan perkembangan baru.
2.
Perusahaan
memotivasi distributor, pengecer, dan para perantara lain untuk memberikan
informasi penting.
3.
Perusahaan dapat
memakai spesialis untuk mengumpulkan intelijen pemasaran melalui pembelian
produk pesaing, menghadiri promosi terbuka dan pameran dagang, membaca laporan
publikasi pesaing, menghadiri rapat pemegang saham mereka, berbicara dengan
karyawan, dealer, distributor, pemasok, dan agen transportasi, mengumpulkan
iklan-iklan pesaing, dan melihat berita tentang pesaing di internet
4.
Perusahaan
mendirikan “ customer advisory panel ” untuk menyusun wakil pelanggan atau
perusahan yang banyak pelanggan atau yang paling blak-blakan atau pelanggan
yang berpengalaman.
Perusahaan dapat membeli informasi dari pemasok luar, seperti AC Nielsen dan survey research groups .
Perusahaan dapat membeli informasi dari pemasok luar, seperti AC Nielsen dan survey research groups .
5.
Beberapa
perusahaan telah menyebarkan intelijen pemasaran. Stafnya mengamati
publikasi-publikasi utama, meringkas berita-berita yang relevan,
menyebarluaskan buletin berita kepada manajer pemasaran
D. Sistem Riset
Pemasara
Riset
pemasaran adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara
sistematis mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan penelitian, pengumpulan
data, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian.
Kesemuanya itu ditujukan untuk untuk masukan bagi pihak manajemen dalam rangka
identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil
riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam
merebut peluang pasar.
Berkenaan
dengan definisi yang luas mengenai riset pemasaran, American Marketing
Association (AMA) memberikan definisi resmi mengenai riset pemasaran pada
tahun 1987 sebagai “fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan
masyarakat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk
mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; merumuskan,
menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan-tindakan pemasaran; memantau kinerja
pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman yang dapat membuat aktivitas pemasaran
lebih efektif. Riset pemasaran menentukan informasi yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan tersebut; merancang metode untuk pengumpulan informasi; mengelola
dan mengimplementasikan proses pengumpulan data; menganalisis hasil-hasil yang
diperoleh; dan mengkomunikasikan hasil temuan dan implikasinya”.
Maksud
tindakan yang sistematis seperti yang dijelaskan di atas adalah suatu tindakan
yang dilakukan secara teratur dan konsisten didasarkan atas kegiatan-kegiatan
yang ilmiah serta dapat dibuktikan kebenarannya. Untuk kegiatan riset
pemasaran, kegiatan yang sistematis tersebut meliputi berbagai kegiatan,
mulai dari; perumusan masalah, penentuan desain riset, perancangan metode
pengumpulan data, perancangan sampel dan pengumpulan data, analisis dan
interpretasi data serta penyusunan laporan riset.
Proses Riset Pemasaran[2]
1.
Mendefinisikan masalah, Alternatif keputusan, dan
Tujuan riset.
Manajer
Pemasaran harus berhati-hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu
luas atau terlalu sempit bagi periset pemasaran. Untuk membantu memikirkan
perancangan riset tersebut, manajemen harus lebih dahulu menyatakan secara
jelas keputusan yang mungkin dihadapi dan kemudian berpikir ke belakang.
2.
Menyusun Rencana riset
Tahap kedua
riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling efisien untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu
mengetahui biaya renacan riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan
rencana riset membutuhkan keputusan tentang sumber data, pendekatan riset,
instrument riset, rencana pengambilan sampel, dan metode kontak.\
3.
Mengumpulkan Informasi
Tahap
pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering
terjadi kesalahan. Dalam kasus survey, misalnya, terdapat empat masalah utama. Sebagian responden mungkin sedang tidak ada dirumah dan harus dihubungi
lagi atau diganti responden lain. Responden lain mungkin menolak untuk bekerja
sama. Juga ada responden yang memberikan jawaban bias atau tidak jujur. Yang
terakhir, beberapa pewawancara terkadang juga bersikap bias atau tidak jujur.
4.
Menganalisis Informasi
Langkah
berikutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yang
berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti membuat tabulasi dan distribusi
frekuensinya. Rata-rata dan ukuran dispersi dihitung untuk variabel-variabel
utama. Peneliti juga akan menetapkan sejumlah tekhnik statistik dan model keputusan
yang lebih canggih dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.
5.
Menyajikan Hasil Temuan
Sebagai
langkah riset pemasaran yang terakhir, para peneliti menyajikan temuan-temuan
mereka. Peneliti harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan
keputusan pemasaran utama yang dihadapi manajemen.
6.
Mengambil Keputusan
Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya.
Mereka tahu bahwa temuan-temuan itu bisa mengalami berbagai kesesatan. Sejumlah
organisasi yang sedang bertumbuh menggunakan satu system dukungan keputusan
pemasaran untuk membantu para manajer pemasaran mereka mengambil satu keputusan
yang lebih baik.
E. Sistem Pendukung Keputusan Pemasaran
Sesuai
dengan tujuannya, sistem informasi manajemen diharapkan mampu membantu setiap
orang yang membutuhkan pengambilan
keputusan dengan lebih tepat dan akurat. Namun disadari bahwa dengan berbagai
peran yang dimiliki dalam aktivitas yang dilaksanakannya, setiap orang berusaha
untuk dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dengan
baik. Dalam usaha memecahkan suatu
masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan.
Keputusan
merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk
menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.
Kondisi ini
menjadi tidak mudah dengan semakin rumitnya aktivitas dan keterbatasan sumber
daya yang tersedia. Apalagi informasi yang dibutuhkan tidak berasal langsung
dari sumbernya. Untuk itu manajemen sebagai pengguna informasi membutuhkan
suatu sistem pendukung (support systems) yang mampu meningkatkan pengambilan
keputusannya, terutama untuk kondisi yang tidak terstruktur atau pun sistem
pendukung untuk tingkatan tertentu saja.
Ada dua
alasan penting mengapa manajemen
membutuhkan sistem pendukung yang mampu untuk meningkatkan pengambilan
keputusannya.
1.
Keputusan untuk membangun sistem informasi yang dapat
memenuhi kebutuhan manajemen tingkat atas.
Dengan hanya mengandalkan sistem informasi manajemen tanpa bantuan
sistem pendukungnya, sulit bagi manajemen terutama di tingkat atas untuk
mengambil keputusan yang strategis. Hal ini disebabkan karena umumnya pengambilan
keputusan yang strategis tersebut lebih bersifat kebijakan dengan dampak luas dan/atau pada
situasi yang tidak terstruktur.
Contoh: Terkait dengan kelangkaan BBM dibeberapa
wilayah di Indonesia telah mendorong upaya beberapa pihak yang tidak
bertanggungjawab untuk melakukan penimbunan. Untuk itu manajemen di Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai lembaga pengatur yang
bertanggungjawab untuk memerintahkan Pertamina yang mengelola BBM harus dengan
cepat mengambil keputusan yang strategis atas gejala penimbunan sehingga dapat
mengatur strategi distribusi dan pemasaran dalam upaya mengatasi kelangkaan dan
penimbunan.
2.
Kebutuhan untuk menciptakan pelaporan dan proses
pengambilan keputusan yang memiliki arti (makna). Manajemen di sini di dorong untuk bagaimana
mengembangkan pelaporan yang lebih baik lagi untuk pengukuran kinerja aktivitas
yang dilaksanakannya dan menginformasikan berbagai tipe pengambilan keputusan
yang baru. Dengan bantuan sistem pendukung yang disiapkan, maka hal ini akan
lebih memungkinkan manajemen untuk mendapatkan pelaporan dan proses pengambilan
keputusan yang lebih baik lagi.
Selain dua
alasan yang dikemukakan di atas, masih ada beberapa alasan lainnya mengapa
sistem pendukung dibutuhkan dalam melengkapi sistem informasi manajemen yang
ada, yaitu:
- untuk melengkapi sistem informasi manajemen yang tersedia adalah karena sistem ini tentunya akan lebih mempercepat perhitungan,
- untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem informasi manajemen yang ada terutama dalam menyajikan informasi yang tidak terstruktur atau informasi yang hanya diperuntukkan untuk manajemen tingkat atas,
- untuk meningkatkan kemampuan dalam pemrosesan dan penyimpanan data dan informasi, mengurangi biaya, mendukung aspek teknis dalam pengambilan keputusan, dan
- untuk mendukung kualitas, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi penggunanya. Banyak sistem pendukung yang tersedia dan mampu melengkapi sistem informasi manajemen yang ada. Beberapa sistem pendukung yang akan dibahas di sini, di antaranya adalah:
- Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan/Decision-Support Systems (DSS)
- Sistem Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan/Group Decision-Support Systems (GDSS
- Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive-Support Systems (ESS)
- Sistem Pakar/Expert System
Keempat sistem
pendukung tersebut, dapat mendukung pengambilan keputusan dengan sejumlah cara.
Sistem pendukung ini dapat dengan otomatis melakukan prosedur-prosedur pengambilan
keputusan tertentu.
Contoh: Penentuan sistem distribusi BBM agar
kelangkaan dipasar dapat segera di atasi, penetapan harga eceran tertinggi untuk tetap menjaga pasar
mendapatkan jumlah persediaan yang paling tepat pada saat dibutuhkan, menjaga
persediaan pada jumlah yang paling optimal dan memaksimalkan permintaan
pengguna dan menjaga tingkat kelancaran distribusinya.
Sistem
pendukung ini juga mampu untuk menyajikan informasi atas berbagai aspek untuk
pengambilan keputusan pada situasi yang beragam. Akhirnya, sistem pendukung ini
juga akan mampu menstimulir inovasi dalam pengambilan keputusan dengan menggali
berbagai alternatif solusi yang ditawarkan.
Kemampuan menggali hasil dari alternatif skenario yang ditawarkan,
penggunaan informasi yang tepat dan akurat, dan penyajian berbagai alat bantu
untuk memudahkan proses pengambilan keputusan pada akhirnya dapat membantu para
manajer dalam membuat keputusan yang akan membantu aktivitas yang ada dalam
mencapai tujuannya yang strategis.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan penjelasan
mengenai pembahasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem
pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran
barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan
pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
2. Sistem informasi pemasaran (SIPEM) atau marketing
Informasi system(MKTIS) merupakan sistem informasi yang diterapkan di fungsi
pemasaran. Informasi pemasaran haruslah dikelolah dengan baik, cara
pengelolahan informasi pemasaran yaitu kita harus mengetahui
dulu fungsi dari system informasi pemasaran.
3. Sistem Intelijen Pemasaran adalah suatu prosedur dan
sumber yang digunakan oleh manajer untuk mendapatkan informasi setiap harinya
tentang perkembangan berkelanjutan dari pasar. Jadi sistem ini memberikan
4. Riset
pemasaran adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara
sistematis mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan penelitian,
pengumpulan data, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil
penelitian.
5.
Sesuai dengan tujuannya, sistem informasi manajemen
diharapkan mampu membantu setiap orang
yang membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat.
B. Saran
Melalui makalah ini,
penulis akan memberikan saran kepada pembaca mengenai pembahasan yang terkait dengan makalah
sebagai berikut :
1. Sistem
pemasaran seharusnya mencipatkan cara baru dalam mengelola pemasaran sehingg
masyarakat dalam negeri dapat bersaing dengan produk luar.
2. Dalam
mengelolah pemasaran sebaiknya dipauti oleh rasa kepercayaan dari distribotor
kepada masyarakat.
3. Sistem
pemasaran setidaknya mampu menjadi bahan ajaran dalam berwirausaha.
4.
Dalam menghadapi
persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat penting dan hal ini
juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan memiliki
kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda sebagai
bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu
profitabilitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Freddy
Rangkuti. 2011. Riset Pemasaran. Cetakan ke 10. Jakarta : Percetakan PT.
Gramedia
Kotler Philip dkk, 2012, Manajemen
Pemasaran Perspektif Asia, Buku Dua, Edisi Pertama, Andy, Yogyakarta.
Kotler,Philip
& Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Indeks
Muhammad
Firdaus. 2008,manajemen agribisnis. PT Bumi Aksara Jakarta
Swastha, Basu dan Irawan, 2005,
Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua,Cetakan Kesebelas, Liberty Offset,
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar