Selasa, 13 Maret 2012

Cerpen "Kutemuakan Cinta Dan Kusaksikan Kesediahan"


Tulisan :  kasmia,,,,,,,

            Bunyi suara klakson mobil teman-teman ku berhasil mengganggu tidur ku. Rencananya Hari ini sekolah kami akan mengadakan perkemahan organisasi kesenian di puncak gunung. semua siswa-siswi berhak ikut dalam acara ini.
            “ angel, teman-temanmu sudah ada di depan, buruan keluar” teriakan ibuku dari sebrang sana.
            ” iya mam, suruh saja mereka menungguku diruang tamu” balasku
Sesaat kemudia suara ibuku menghilang semua terasa hampa.
 ”mungkin ibu sedang masak didapur, sehingga tak membalas perkataanku tadi” pikirku
            ” mmm, bagaimana nasib teman-teman q ya? biarin saja dia mennunggu lama, siapa suruh datang pagi-pagi gini” fikirku lagi dengan sedikit senyuman melengkung dibibir.
Karna masih merasa ngantuk kulanjutin saja tidurku yang terpotong tadi.
Hanya berapa menit tiba-tiba..............
            ” pahmmmm”
            ” uu kalian ini mengganggu saja” kataku dengan nada sedikit marah
            ” habis, kamu lama sih ”  ujar renata serentak dengan vita
            ” ibu mu sendiri kok yang nyuru kami masuk dikamarmu yang enek ini” sambung kirana
            ” sialan kamu, ngatain kamar aku ennek, kamar kamu tuh yang bau”
            ” sudah-sudah, sana cepetan mandi, tidak lama lagi kita akan berangkat, kalian mau
               ketinggalan kereta” kata  rasti sambil melihat jam tangan
            sesampainya disekolah aku melihat sudah ada 9 bus terparkir dihalaman sekolah, bus itulah nantinya yang akan mengangkut kami ketempat tujuan.  Tampak di pojok bus seorang sedang sibuk mengatur semua perlengkapan perkemahan ini yang dibantu dengan kedua temannya. Dia adalah ketua panitia dari acara perkemahan ini, dia anak kelas XI ipa satu. Aku memang ngak akrab dengan dia, malah belum pernah berkenalan, hanya sekali aku melihatnya dan bertukar sapa.
            Karna lamunanku ini aku hingga ngak sadar kalau dari tadi namaku dipanggil untuk naik di bus no sembilan. Aku baru sadar ternyata hp yang aku genggam berdering
            ” jel, kami ada di bus no delapan, maaf kami tinggal, soalnya tadi kami panggil-panggil kamu ngak balik-balik juga, yaa kami tinggalin deh.”  inilha kiriman pesan dari teman-teman ku,
Ada 2 menit aku berdiri di dalam bis ini, akhirnya aku berhasil menemukan tempat yang kosong, ya walaupun dibelakang tapi ngak masalah dari pada harus berdiri, bisa pingsang nantinya”
            “ hai, maaf kalau Saya menggangu. Aku bisa duduk disini?” ucapku
“…………..????????” (Diam,sunyi, tak ada jawaban)
Pikiranku melayang “ Ah mungkin suaraku terlalu pelan, hingga tak terdengar olehnya”
“Maaf  kalau Saya boleh tahu bisakah aku duduk disamping anda?” ujarku mengulang pertanyaanku tadi dengan suara yang sedikit ku perbesar.
Tapi setelah kuulangi pertanyaanku hingga dua kali, Dia masih saja tak bergeming. Aku tidak putus asa untuk mencobanya lagi,sampai mungkin sudah 100 kali Aku bertanya,
“ Maaf  apakah ada yang menempati tempat ini?”!!!” ujarku dengan suara yang keras
Tiba-tiba ia bergerak dan q lihat ia menarik sesuatu dari telinganya, dan ketika ia menatapku tampaknya wajahnya sudah tidak asing lagi
”maaf anda berbicara dengan saya?” ucapnya dengan suara datar
Dengan sedikit gugup akupun menjawabnya
 ” ya, aku cuman mau bertanya, apakah tempat ini sudah ada yang punya? Kalo tidak bolehka saya duduk?”
 ” yah silahkan, tempat ini memang kosong” balasnya, kemudian memasang sesuatu benda di telinganya yang tadinya ia buka.
            Sepanjang perjalanan ia tak pernah mengeluarkan sepata kata pun, mungkin ia lelah karna dari tadi kelelahan mampersiapkan segala perlengkapan. Karna mereasa sedikit jenuh akupun tertidur di dalam bus ini.
            ” hai, bangun, kita suah nyampe” suara iru tiba-tiba terdengar ditelingaku
Perlahan-lahan kubuka kedua mataku, dan kulihat ternyata pemuda yang disampingku membangunkanku.
            ” yah, thx, karna suadh membangunkanku” balasku
            ” yah sama-sama”
Saat aku berdiri dan mengankat tas ku yang berat ini tiba-tiba  kepalaku pusing dan hampir saja aku terjatu, untung ada pemuda ini yang menahanku
            ” kamu pucat, biar ku bantu kamu sampi ke tendah, nanti barang-barangmu biar teman ku yang mengangkatnya” ucapnya dengan suara lembut
Jantungku tiba-tiba bergetar dengan hebatnya, pemuda ini sungguh baik, fikirku dalam hati
            ” regar,aldo tolong kemari” teriaknya memanggil temannya
            ” ya, ada pa ki” denga suara ngos-ngosan, tampaknya dia begitu setia dengan pemuda ini
            ” tolong kalian bawa barang ini ketenda gadis ini, dia sedang sakit”
            ” beres bos” balas kedua temannya
            Sesampainya di tenda pemuda ini berpamitn untuk ketendanya karna masih banyak yang harus ia urus,
            ” oh ya, sampai di sini ya, jaga kesehatanmu, nanti kalo masih pusing kamu tinggal panggil aku ” ujarnya lagi dengan senyuman
            ” ya, makasih karna tlah menganturku”
            ” ok, ya namu kamu siapa, aku risky”
Astaga pemuda ini memperkenalkan namanya, dengan sedikit rasa canggung kubalas perkataanya
            ” a,,aaku angel”
            ” ok angel, aku pergi dulu, smpai jumpa nanti malam” balasnya kemudia berlari ketendanya bersama regar dan aldo

Selang beberapa waktu teman-teman ku datang
            ” enak banget hidup kamu, dari tadi dicari tenyata ada disini” ujar renata dengan nada sedikit kesal
Aku hanya cengegesan melihat temanku itu mengomel
            ” btw, pemuda yang tadi sapa” tanya vita
            ” pemuda yang mana”  tanyaku heran
            ” pemuda yang barusan” sambung rasti
            ”oh dia, tadi dia yang membantuku,”
            ”membantu apa, perasaan kamu ngak ada masalah” tambah kirana
            ” ngak tadi aku sedikit pusnig, jadi dia yang membantu aku kesini”
            ”mmmmm gebetan baru niyeee” serentak teman-temanku tertawa,

            Malam harinya diadakan pementasan , diantaranya baca puisi,nyanyi,pidato,ngelawak dan masih banyak pementasan yang lain, dan bagi yang namanya disebut untuk tampil siapa pun itu harus naik tanpa terkcuali dan tanpa alasan apapun, caranya jika ada seorang yang ditunjuk naik oleh panitia, maka oarrng ini berhak menunjuk seseorang untuk tampil lagi dan berhak menyuruh orang ini membawakan pementasan yang diinginkan oleh si penunjuk.
Acaranya dimulai dengan sambutan bapk kepala sekolah, dan di susul pembacaan pidato oleh siswa yang telah ditunjuk oleh panitia. Setalah itu penampilan dari ketua panitia dengan membawakan sebuah lagu, katanya lagu ini khusus buat seorang, ia membawakan sebuah lagu yang dipopelerkan oleh vegetos ” kehadiranmu”
            Setelah penampilan risky maka risky menunjuk seorang wanita, dia adlah shiren,,
Shiren membawakan sebuah puisi,
Aku sempat kecewa karna ternyata risky menunjuk shiren bukan aku, jadi ini berarti lagu yang dibawakan risky tadi lagu buat shiren,, oh tuhan kenapa aku ini,,,,
            Setelah itu shiren menujuk regar dan aldo untuk melawak, selanjutnya regar dan aldo menunjuk aku, aku sangat terkejt ketika ia menyuruhku untuk menyanyi dan menyuruhku membalas lagu yang dibawakan risky tadi, dengan tidak senang hati aku pun membawakan sebuah lagu yang di poulerkan naima feat ryza” mungkinkah”
Sehabis itu aku menunjuk ke empat temannku untuk bervokal grup, begitulah seterusnya hinggaacara selesai.
            Saat acara selesai semua orang berkumpul dengan teman-teman mereka masing-masing,akupn berkumpul dnga keempat temanku,
            ”guys, aku cari toilet dulu, aku mau pipis nih” kataku
            ” perlu ditemenin” balas vita
            ”ngak usah, aku bisa sendiri, byy” ujarku lagi dan kemudian meningglnya,
Akupun berkeliling mencari toile, tapi tak kutemukan juga, aku terus mencari, dan tiba-tiba
            ” hai, ngapin disini sendirian, ngak takkut” kata pemuda dibelakangku
Ketika aku berbalik tenyata dia risky,
            ”, kirain siapa, aku cari toilet ni dimana?
            ”oh toilet, kamu tinggal lurus dan belok sedikit, nan disitulah toiletnya”
            ”ok, makasih”
            ” perlu aku teman?”
            ” ngak usah, aku bisa sendiri”
Aku pun ke toilet dan meninggalkan rizky yang kelihatannya masih ingin berbincang denganku.
           
Sepulang aku dari toilet,  aku tiba-tiba merasa gemetaran, dengan sekilas aku melihat sesosok yang berbeda dan sepertinya itu pocong, belum sempat aku berteriak aku sudah pingsan duluan. Risky yang melihat kejadiaan ini sangat marah kepada aldo dan regar karna kedua temannya inilah yang menakut-nakuti ku,
”kalau sampai terjadi apa-apa denagn angel, aku takkan memafkan kalian” ujar risky dengan suara lntang,
            ” ki janganm marah donk, kami cuman bercanda” sahut kedua manusia ini
Risky mehhiraukan kedua temannya dai langsung menganngakt aku dan membawaku ke tendaku, setelah sadar , aku melihat ke empat temannku sedang berbicara dengan risky ,regar dan aldo ternyata mereka membicarakan tentang diriku,
Kirana yang menemukanku telah sadar langsung mengatakan kepada anak-nak
            ” hai, angel dah sadar” kata kirana
Mereka pun mendekati aku, dan tiba-tiba aldo dan regar minta maaf dan mengatakan yang sebebnarnya terjadi. Sebelum ketiga pemuda ini kembali ke tndanya, regar sempat membisikku
”risky sangat hawatir ketika melihatmu pingsan” katanya

            Keesokan harinya tiba-tiba risky menghampiriku yang sedang asyik duduk di atas pohon.dengan menikmati indahnya pemandangan di temani dengan langtungan musik kesayanganku.
            ” hai, bagaiaman keadaanmu, sehat” sahutnya
            ” sudah agak mendingan, ngapain kamu disini”
              aku kesini karna mencarimu”
            ”oh ya, ada urusan apa”
            “ cuman mau tau keadaanmu”
Kata kata itu sunggu membuat hati ku senang dia sepertunya sangat mencmaskanku, hari ini kuhabiskan waktuku bersmanya. Tertwa, sharing dan lain sebagainya.
Lagit sudah mulai gelap burung-burungpun mulai tak tampak aku pun memutuskan untuk kembali keteman0temanku karna aku tahu mereka pasti sangat mencemaskanku,
            “ ok , aku kembali dulu, by,”
            “ tunggu,” risky langsung menrik tanganku dan menggapai wajahku,
            “lihat ada darah yang keluar dari hidungmu” sahut risky dengan nada cemas
Saat itu aku snugguh kaget dan ngak tahu harus berkata apa,
            “ ini sudah biasa, ngak usah dicemaskan”
            “ angel,  kamu sakit, kamu sakit apa, cerita sama aku,”
            ”ngak aku ngak sakit” karna tak bisa menahan air mata aku pun melepaskan gengaman tangan risky dan merlari meninggalkannya, yang masih kebingungan

Malam ini malam api unggun, malam terkhir di perkemhan ini. kami semua disuruh berkumpul di tengah lapangan dengan cahaya penerangan api unggun. Sebenarnya keempat teman ku sudah melarangku untuk tidak ikut bergabung karna aku lagi tidak enak badan, tapi karna akuu memaksa dengan allasan yang masuk akal mereka pun mengijinkanku.
            Ketua panitia sudah berdiri ditengah-tengah kami, dialah risky, dia memberiak sambuan kepada kami, acara malam ini adalah acara malam kejujuran.
Yang memulai acara ini adalah regar dengan berkat jujur bahwa ia pernah mengambil makanan milik teman perempuannya selama perkemahan. Karna aku merasa tidak senang dengan acara ini aku berniat meningglkan acara inii dan kembali ketenda denagn alsan kurang enak badan.
Tapi niatku terhenti ketika kulihat risky sedang asyik bebincang denagn shiren, sepertinya dia sudah jadiaan, fikirku,
Aku mulai merasa tidak enak badan ditambah dengan melihat kemesraan risky dan shiren, betul-betul ingin sekali meningglkan tempat ini. Ketika aku berdiri dan melangkah dengan dua langka tiba tiba risky menarikku ketengah lapangan diantara teman-taman, ditengah-tengah lapanga risky berkata      
”jang pergi, ada satu hal yang ingin kukatakan padamu aku ingin jujur padamu”
Aku memotong pembicaraaannya, dan aku tak dapat menahan air mata ini
            ” apa, kamu mau jujur kalau kamu sudah jadian dengan shiren, tak kau katakan pun aku sudah tau,” dengan air mata berderaui aku berhasil mengelurkan kata-kata itu.
            ”angel, kamu berkat apa, aku tidak mengerti”
            ”stop, cukup, aku tak ingin lagi mendengar kata, katamu”
Kutarik tangan ku yang dari tadi risky genggam deng berlari meningglkannya,,
Belum sempat aku berlari jauh aku sudah jatuh pingsan dengan darah penuh dihidung. Karina,vita,rasti dan renata yang melihatku jatuh pingsan kemudaian berlari menghampiriku diikitu semua siswa, tapi belum sempat mereka menghampiriku. Risky sudah ada disampingku dan berusaha mengangkatku ke tendah uks.

            3 jam lamanya aku pingsan dan darah dihidungku juga sudah berhentu. Risky yang ternyata dari tadi berada dismpingku sambil memeluk tangnku. Tak pernah meningglkanknku sedetikpun, kata vita ia sangat mencemaskaku.
            ” kamu sudah sadar, angel kamu tampak begitu pucat.”
Aku tidak membalas kata-katanya aku sudah terlanjur sakit, aku langsung menigglkannya dan kembali ketenda, saat itu tepat pukul dua duni hari,
belum sampai aku dintenda milikku, risky sudah menghampiriku dan menghalangi jalanku,
            ” angel, tolong jelaskan apa salahku, sehingga kau tak ingin bicara padaku, ”
Karna tak sanggup melihatnya dihadapnku, akhirnya kukatkan
            ” salah kamu, kmu sudah menyakiti hatiku, puas,”
            ” jel tunggu dulu, dengrkan aku,  aku tak pernah menyakiti hatimu, malam api unggun tadi aku ingin jujur padamu, dihadpan semua orang, bahwa aku sayang sama kamu sejak kita bertemu, tapi kamu malah menganggap aku mencintai shiren, sugguh ini tak adil bagiku”
            Degan perkataanya tadi aku sudah tak tahu harus berkata apa, tapi kupaksakan lidahku untuk bekta
            ” jika kamu sayang aku, mengapa saat mlam kejujran kamu tampak begitu mesrah dengan shiren dan satu lagi, lagu yang kamu nyanyikan pas malam kesenian buat siapa, pasti buat shiren” kataku dengan air mat berderai
            ” angel, kamu salah paham shiren itu sahabataku dari kecil, itu sebabnya aku sangat dekat dengannya, dan lagu itu aku persembahkan bukan untuk shiren tapi untuk kamu”
            Tak sanggup lagia aku berkat-kata, spertinya aku ingin lari dari situasi ini, saat ini tiba-tiba hujan turun, dan risky belum juga melepaskan dan membiarkan aku pergi, dia terus menjelaskan bahwa ia benar benar sayang padaku
            ”angel, lihat mataku, sentuh hatiku, dan raskan betapa besar ketulusanku padamu, kamu harus percaya itu,”
            Tubuhku lemah, sudah tak sanggap lagi aku berdiri igin rasanya aku memeluk risky tapi aku sudah tak sanggup menggapainya. Akhirnya risky yang melihatku gemetaran,dia tahu bahwa aku sangat dingin, dia pun memlukku erat, dan membawaku ketenda, tinggal selagkah lagi risky sampi membwaku ketenda, aku langsung jatu tersungkur di tanah. Belum sempataku mengatakan kalau aku juga sayang padanya aku sudah tiada lagi.
Risky yang saat itu tahu bahwa aku sudah tak bernyawa ia tak henti-hentinya memelukku dan memanggil namaku. Para siswa yang mendengar teriakan risky langsung menuju kearah suara itu.
            Karina,vita,rasty dan renata yang juga mendengar teriakan itu langsung menuju, mereka melihat dan juga mengetahui bahwa aku sudah tak lagi bernyawa tak dapat menahan tangis merka.

            3 hari setelah aku dimakamkan
            Risky yang sedang duduk melamun di teras sekolhnya dihampiri olek keempat sahabatku
            ” dulu mengapa kau biarkan ia basah kuyup dengan air hujan s” karina yang sangat merasa sedih kemudian angkat bicra
            ”kamu ngak tahu ia skit, kangker otak stadium 4,” sambung rasti
            ” benarkah, mengapa kalian tak menceritaknnya sejak awal kepadaku” balas risky yang sangat kaget mendengar berita ini
            ” angel melarang kami memberitahukn kepada siapapun” sahut renata
            ” hanya kami berempat dan keluarganya yang tahu maslah ini” vuta angkat bicara yang dari tadi tak dapat berkat kata
              itulah sebabnya angel selalu jatu pigsan ?” ucap risky dengan nada sedikit rendah
            ” yah, mungkin seperti itu” serentak berempat temanku itu berkata
            ” kalian tahu ngak sih baru sehari aku mersakan yang namanya cinta, cinta itu sudah pergi, sakit rasaya” kata risky yang tak dapat menahan air mata.
Dengan suara agak dikecilkan renata berkata dengan tagas.” ok risky, kami tahu perasaan kamu sekarang, tapi tolong ikhlasin angel, dia takkan tengan jika kamu terus bersedih seperti ini”
            ” butuh waktu” hanya kata itu yang keluar dari bibir risky dan kemudian menigglkan keempat tema-teman ku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut