Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 November 2013

Laporan Pratikum Respirasi Pada Hewan

RESPIRASI PADA HEWAN





KELOMPOK II
XII IPA 1
KASMIA                                                         14914
KHAMSIA SARI                                           149
ZHALZABILA                                               149
ANWAR SYAM                                             149
A.WIRA HALIM ASHARI                          149

SMA NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2012-2013
A.    TUJUAN
Menghitung banyaknya oksigen yang dibutuhkan dalam proses respirasi

B.     LANDASAN TEORI
Semua makhluk hidup membutuhkan tenaga untuk melakukan bermacam kegiatan.  Untuk memenuhi energi ini, makhluk hidup memerlukan zat makanan oranik yang akan dipecah pada proses oksidasi.  Pada proses pemecahan ini akan dibebaskan energi yang akan dipergunakan untuk melakukan kegiatan lainnya di dalam sel.                                                                                                              Dalam arti luas, respirasi termasuk dalam proses pembebasan energi dari molekul-molekul makanan.  Pembebasan energi kimia di dalam makanan ini berlangsung perlahan dan tahap demi tahap.  Banyak faktor mempengaruhi proses respirasi, antara lain kondisi fisik diantaranya berat badan, keadaan kesehatan dan kegiatan jasmani dari setiap individu serta pengaruh hormonal.                                  Oksigen diperlukan oleh semua organisme karena fungsi sebagai akseptor hidrogen dan akseptor elektron terakhir dalam proses pernafasan sel. Tanpa oksigen produksi energi pada organisme yang aerob akan berhenti. Karbon dioksida merupakan salah satu sampah metabolisme terbesar yang berasal dari oksidasi hidrat arang, protein dan lemak. Gas yang bersifat asam ini harus dibuang dari dalam tubuh organisme. Hewan bernafas dengan mengambil O2 dari lingkungannya. Demikian juga tumbuhan yang berhijau daun mengadakan proses pernafasan yang disebut fotorespirasi. Pada hewan berukuran besar terdapat alat pernafasan (respirasi) yang sesuai dengan lingkungannya, sedangkan pada hewan-hewan kecil mengambil O2 cukup dengan difusi.                                                                                                   Bernafas merupakan salah satu ciri dan aktivitas makhluk hidup. Istilah pernafasan sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walau sebenarnya kedua istilah tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan menghembuskan nafas. Bernafas berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi.                                Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Jadi kegiatan pernafasan dan respirasi tersebut saling berhubungan karena pada proses pernafasan dimasukkan udara dari luar (oksigen) dan oksigen tersebut digunakan untuk proses respirasi guna memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbon dioksida (CO2) dikelurkan melalui proses pernafasan.                                                                                         
C.    ALAT DAN BAHAN
·         Respirometer
·         Neraca Ohaous
·         Beker glass
·         Thermometer Hg
·         Kapas atau tissue
·         Hewan percobaan
·         Vaselin
·         Kristal KOH atau NaOH
·         Eosin/tinta
·         Stop watch
·         Alat Penangkap Serangga

D.    LANGKAH KERJA
1.      Bersihkan repirometer dengan hati-hati, lalu meletakknya dalam keadaan terbuka
2.      Masukkan jangkrik ke dalam botol respirometer, kemudian tutup dengan pipa berskala.
3.      Bungkuslah Kristal NaOH/KOH dengan kapas, lalu masukkan dalam tabung respirometer.
4.      Oleskan vaselin/plastisin pada celah penutup tabung.
5.      Tutup ujung pipa berskala dengan jari kurang lebih satu menit, kemudian lepaskan dan masukkan setetes eosin dengan menggunakan pipet /syiring.
6.      Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 1 menit selama 7 menit.

E.     TABEL PENGAMATAN
NO
WAKTU
SKALA
1
1 MENIT
0,17
2
2 MENIT
0,37
3
3 MENIT
0,61
4
4 MENIT
0,64
5
5 MENIT
0,76
6
6 MENIT
0,84
7
7 MENIT
0,96

F.     PEMBAHASAN                                                                                           Dalam percobaan ini, khususnya pada percobaan yang menggunakan respirometer, digunakan KOH. Fungsi dari larutan ini adalah untuk mengikat CO2, sehingga pergerakan dari larutan Brodie benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Adapun reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai berikut:
KOH + CO2 → K2CO3 + H2O (Chang, 1996)
            Sebelumnya telah disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, lalu memulai praktikum dengan cara mengisi tabung respirometer dengan menggunakan NaOH. Penggunaan NaOH ini bertujuan untuk mempercepat proses penguapan dan untuk merangsang hewan kecil ataupun tumbuhan agar dapat lebih aktif. Setetah itu menutup tabung respirometer ditutup dengan menggunakan kapas dan memasukkan hewan kecil (hewan kecil yang digunakan adalah belalang) yang ditimbang terlebih dahulu, kemudian ditutup. Pada setiap persambungan alat harus diolesi dengan vaselin. Hal ini dilakukan agar pada saat alat-alat dilepas tidak macet disetiap persambungannya. Kemudian menempatkan respirometer pada bantalannya, lalu memberikan  beberapa tetes eosin diujung pipa kapiler, yang bertujuan untuk melihat pergerakan udara yang dihisap oleh jangkrik itu.
Hewan yang aktif akan lebih banyak membutuhkan energi sehingga akan lebih banyak membutuhkan oksigen untuk dihirup (lebih banyak menghirup oksigen. Hal ini terlihat dari pergerakan eosin yang berjalan sedikit sekali bahkan tidak terlalu kelihatan pada tabung respirometer. Sedangkan KOH yang digunakan pada percobaan ini sebagai pengikat oksigen, sehingga bisa membuat larutan eosin tersebut  bergerak mendekati jangkrik dan kecambah.

G.    KESIMPULAN KHUSUS
Dari hasil pratukum yang kami lakukan bahwa belalang yang berada dalam tabung respirometer melakukan respirasi selama 7 menit dengan rata-rata 0,62 skala respitometer atau membutuhkan oksigen sebnyak 4,34 dalam jangka waktu 7 menit.

H.    KESIMPULAN UMUM
  Respirasi adalah suatu proses oksidasi bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan sejumla energi.
  Pada pengamatan ini digunakan alat yang disebut respirometer, alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah oksigen yang diperlukan dalam respirasi.
  KOH digunakan pada percobaan ini sebagai pengikat oksigen, sehingga bisa membuat larutan eosin tersebut  bergerak mendekati jangkrik
   Vaselin berfungsi untuk merekatkan proton dan scalar agar udara tidak masuk
   Eosin dugunakan untuk mengetahui pergerakan oksigen
  Laju respirasi dari suatu organisme dapat di ukur. Salah satu cara yang di pakai yaitu dengan menghitung oksigen yang dipergunakan oleh organisme tersebut.
  Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme antara lain: umur/usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan.




Laporan Praktikum Denyut Nadi

Laporan Praktikum Biologi
“Denyut Nadi”

Kelompok 1
Ade Meilasari
Cici Nurul Magfirah Dewa
Kasmia
Yulianty
Riska Rahayu Syam
Sabriawan

SMA Negeri 1 Watampone
Tahun Pelajaran 2011/2012
I.                   Latar Belakang
            Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Berapa sebenarnya jumlah rata-rata denyut jantung yang normal? Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute)
            Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu.Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum.
"Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya," ujar Edward R. Laskowski, M.D, seorang physical medicine and rehabilitation specialist, seperti dikutip dari Mayo Clinic. Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya.
Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm.

II.                  Tujuan
Mengetahui frekuensi denyut jantung tiap menit melalui pengukuran denyut nadi

III.              Alat dan Bahan
1.      arloji/stopwatch
2.      pergelangan tangan

IV.              Cara kerja
1.      Duduklah dengan santai, biarkan tangan dalam keadaan lemas
2.      Peganglah pergelangan tangan kananmu. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah tepat pada pergelangan tangan tersebut.
3.      Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi di pergelangan tangan.
4.      Hitunglah banyak denyut nadimu selama 1 menit dan catat hasilnya.
5.      Berlari-larilah selama 3 hingga 5 menit, kemudian hitunglah denyut nadimu selama  menit dan catat hasilnya.
6.      Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok. Kemudian, catatlah hasilnya dalam bentuk table

V.                Tabel hasil pengamatan


No


Nama Siswa

Jenis kelamin


Umur

Berat Badan (kg)
Frekuensi Denyut  Nadi

Sebelum Lari
Sesudah Lari

Menit
Rata-rata
Menit
Rata-rata
1
2
3
1
2
3
1
Ade Meilasari
P
16th
45
89
80
76
81,6
116
102
95
104,33
2
Cici Nurul M
P
16th
50
88
85
73
82
108
109
103
106,66
3
Kasmia
P
16th
55
82
79
67
78
100
90
83
91
4
Yulianty
P
16th
40
95
89
73
85,6
130
105
106
113,66
5
Riska Rahayu
P
16th
64
90
65
77
77,3
112
100
90
100,66
6
Sabriawan
L
17th
48
80
70
78
76
100
90
80
90




VI.               Pertanyaan
1.      Berapa rata-rata denyut nadi siswa laki-laki dan perempuan sebelum dan setelah melakukan kegiatan?
2.      Menurutmu faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi denyut nadi?
3.      Selain pereglangan tangan, bagian tubuh manalagi yang dapat digunakan untuk mendeteksi denyut jantung?
4.      Coba kamu lakukan kegiatan ini terhadap orang yang biasa berolahraga

VII.           Jawaban
1.      Rata-rata denyut nadi laki-laki sebelum lari adalah 76
Rata-rata denyut nadi laki-laki setelah lari adalah 90
Rata-rata denyut nadi perempuan sebelum lari adalah 120,12
Rata-rata denyut nadi perempuan setelah lari adalah 128,91
2.      Aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), usia, tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi.
3.      Bagian lain dapat dilihat dari ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki.
4.      Ketika sedang beristirahat, denyut nadi kita (juga dikenal dengan sebutan “denyut jantung istirahat”) berdetak antara 60 dan 80 detak per menit. Dengan berolahraga secara rutin, akan terjadi beberapa perubahan tubuh seperti denyut nadi yang lebih rendah. Karena otot jantung, dan otot lainnya dalam tubuh, semakin besar serta semakin kuat dan efisien, maka satu detak jantung bisa mendorong lebih banyak darah per menit. Pada saat berolahraga, darah yang didorong keluar dari jantung oleh orang yang berlatih adalah sekitar 30 liter per menit, sedangkan orang yang tidak berlatih hanya mendorong sekitar 21,5 liter per menit. Hasilnya orang yang berlatih memiliki denyut nadi yang jauh lebih rendah dibanding orang yang tidak terlatih.
VIII.         Kesimpulan
      Berdasarkan hasil perobaan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah denyut nadi setelah lari lebih besar dibanding jumlah denyut nadi sebelum lari. Ketika sedang beristirahat, denyut nadi kita berdetak antara 60 dan 80 detak per menit. Dengan berolahraga secara rutin, akan terjadi beberapa perubahan tubuh seperti denyut nadi yang lebih rendah. Karena otot jantung, dan otot lainnya dalam tubuh, semakin besar serta semakin kuat dan efisien, maka satu detak jantung bisa mendorong lebih banyak darah per menit. Pada saat berolahraga, darah yang didorong keluar dari jantung oleh orang yang berlatih adalah sekitar 30 liter per menit, sedangkan orang yang tidak berlatih hanya mendorong sekitar 21,5 liter per menit. Hasilnya orang yang berlatih memiliki denyut nadi yang jauh lebih rendah dibanding orang yang tidak terlatih.



Pengikut