Benarkah dunia kita berbeda?. Kau seperti makhluk gaib yang hanya menyapa dengan raut wajah tanpa ada susunan kata yang tercipta. Saat kita berada dalam keramaian aku dan kamu seakan berada di tempat yang berbeda. Qalbu dan syarafku pun seakan tak mengenalmu, seperti ada sebuah batasan alam yang membatasi kita. Kau berbeda dengan apa yang kubayangkan saat berdialog dimasa yang telah lama.
Karena sikapmu itu berbeda dengan makhluk yang benafas diatas hamparan alam. Bahkan seluruh isi alam tidak mengerti apa yang terjadi terhadap dua jiwa ini. Aku ingin mengenal duniamu, tapi duniamu terlalu keras untuk di hadapi. Aku tidak mengharapkan seluruh isi daratan ini tahu aku terhadamu, aku hanya ingin kamu tahu tanpa aku yang menyampaikan. AKu ingib memasang sebuah jaringan di syarfmu agar kamu mengerti.
Jika boleh memilih.. aku memilih untuk tidak pernah mengenalmu. Mengenalmu adalah sebuah musibah ketika aku harus berpurapura dihadapanmu dan dihadapan semua makhluk yang ada. Kehadiramu yang sesaat seakan membuktikan dunia kita berbeda. Di tengah keramaian aku berusaha menganggap kau tidak ada, aku harus bertingkah seakan kita tak saling mengenali.hal seperi ini sangat sulit untuk dijalani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar