1.
Terlebih dahulu alat percobaan dikosongkan menggunakan
pompa hampa udara.
2.
Gas-gas berupa CH4, NH3, H2 dan
H2O (semua dalam bentuk gas) dimasukkan ke dalam tabung A pada alat
percobaan.
3.
Tabung berisi air dipanaskan sampai mendidih sehingga
timbul uap air yang akan naik dan bersama dengan gas-gas tadi mengalir di dalam
saluran pipa menuju ke tabung B (sobat bisa lihat tanda panah pada gambar model
alat percobaan Miller).
4.
Di dalam tabung B dipasang elektrode yang dialiri
listrik dari sumber listrik bertegangan tinggi, sehingga di dalam tabung B
terjadi loncatan api listrik. Di tempat itulah terjadi reaksi kimia dari
campuran gas kimia sebelumnya tadi.
5.
Hasil dari reaksi kimia tersebut kemudian turun menuju
ke saluran C. Pada saluran terdapat alat pendingin sehingga hasil reaksi
terjadi kondensasi (pendinginan) dan akhirnya terbentuklah
embun, dan hasil senyawa kimia yang terbentuk akan mengalir melalui kran.
6.
Hasil senyawa kimia yang terbentuk tersebut kemudian
diamati dan dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk
adalah senyawa asam amino.
Jadi
dengan adanya percobaan yang dilakukan oleh Miller ini membuktikan bahwahipotesis yang diajukan oleh Dr. Oparin adalah
benar. Reaksi kimia yang terjadi menghasilkan senyawa asam amino dan asam amino
tersebut merupakan dasar dari kehidupan.
B. Pembagian
Wilayah Berdasarkan Iklim
Iklim
adalah keadaan cuaca rata-rata, meliputi daerah yang luas dan waktunya lama (30
tahun). Ilmu yang mempelajari iklim disebut Klimatologi. Unsur-unsur iklim
antara lain meliputi letak garis lintang, letak tinggi tempat, suhu udara,
kelembaban udara, curah hujan, pengaruh arus laut, pengaruh topografi dan
vegetasi. Iklim berdasarkan letak garis lintang disebut juga iklim matahari.
1. Iklim
MatahariIklim matahari disebut juga iklim garis lintang, karena didasarkan atas
letak lintang suatu wilayah di permukaan bumi. Iklim ini dibedakan menjadi
empat macam, yaitu :
a. Iklim
tropis, terletak antara 23½º LU – 23½º LS. Cirinya suhu udara selalu tinggi dan
curah hujan juga tinggi.
b. Iklim
sub tropis, terletak antara 23½º – 40o baik di belahan bumi utara maupun
belahan bumi selatan. Cirinya tekanan udara selalu tinggi dan kering. Oleh
sebab itu pada wilayah ini banyak dijumpai gurun pasir dan savana.
c. Iklim
sedang, terletak antara 40o – 66½º baik di belahan bumi utara mapun belahan
bumi selatan. Cirinya daerah ini memiliki empat musim, yaitu musim panas,
gugur, dingin, dan semi.
d. Iklim
dingin atau kutub, terletak antara 66½º – 90º, baik di belahan bumi utara
maupun belahan bumi selatan. Cirinya suhu udara sangat dingin.
Berdasarkan
klasifikasi ini Indonesia termasuk beriklim tropis, karena seluruh wilayah
Indonesia berada di antara garis balik utara (23½º LU) dan garis balik selatan
(23½º LS). Ingatkah kalian bahwa Indonesia berada 6º LU s/d 11º LS.
2. Iklim
Yunghuhn
Yunghuhn
membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan tanaman budidaya
yang dapat tumbuh di daerah tersebut. Kita tahu bahwa semakin tinggi tempat
maka suhu makin dingin. Oleh sebab itu tanaman budidaya yang dapat tumbuh akan
berbeda-beda. Berikut pembagian iklim menurut Yunghuhn.
a. Wilayah
Ethiopian Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan
Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah
Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia padang rumput
seperti zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan
serangga yaitu trengiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang
hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil
namun lebih kecil. Menurut sejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan
Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di
wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan,
kelelawar, dan anjing.
b. Wilayah
Paleartik Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua
Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya,
Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik,
dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik
perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan
jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap
bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara,
binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub.
Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis
tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke
wilayah lainnya.
c. Wilayah
Nearktik Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika
Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam
kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau,
domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di
wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
d. Wilayah
Neotropikal Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika
.Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar
beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah
ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di padang
pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat
terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat
beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa
jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa
e. Wilayah
Oriental Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia
Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di
Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan,
gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak
bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya
jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing,
anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan
Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
f. Wilayah
Australian Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian,
Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah
kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa
jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari,
burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular
pitoon.
g. Wilayah
Oceanik Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra
Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan,
dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama
dengan wilayah Australian.
h. Wilayah
Antartik Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan.
Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan
dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan
beruang kutub.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar