Jumat, 29 November 2013

Laporan Praktikum Denyut Nadi

Laporan Praktikum Biologi
“Denyut Nadi”

Kelompok 1
Ade Meilasari
Cici Nurul Magfirah Dewa
Kasmia
Yulianty
Riska Rahayu Syam
Sabriawan

SMA Negeri 1 Watampone
Tahun Pelajaran 2011/2012
I.                   Latar Belakang
            Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Berapa sebenarnya jumlah rata-rata denyut jantung yang normal? Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute)
            Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu.Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum.
"Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya," ujar Edward R. Laskowski, M.D, seorang physical medicine and rehabilitation specialist, seperti dikutip dari Mayo Clinic. Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya.
Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm.

II.                  Tujuan
Mengetahui frekuensi denyut jantung tiap menit melalui pengukuran denyut nadi

III.              Alat dan Bahan
1.      arloji/stopwatch
2.      pergelangan tangan

IV.              Cara kerja
1.      Duduklah dengan santai, biarkan tangan dalam keadaan lemas
2.      Peganglah pergelangan tangan kananmu. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah tepat pada pergelangan tangan tersebut.
3.      Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi di pergelangan tangan.
4.      Hitunglah banyak denyut nadimu selama 1 menit dan catat hasilnya.
5.      Berlari-larilah selama 3 hingga 5 menit, kemudian hitunglah denyut nadimu selama  menit dan catat hasilnya.
6.      Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok. Kemudian, catatlah hasilnya dalam bentuk table

V.                Tabel hasil pengamatan


No


Nama Siswa

Jenis kelamin


Umur

Berat Badan (kg)
Frekuensi Denyut  Nadi

Sebelum Lari
Sesudah Lari

Menit
Rata-rata
Menit
Rata-rata
1
2
3
1
2
3
1
Ade Meilasari
P
16th
45
89
80
76
81,6
116
102
95
104,33
2
Cici Nurul M
P
16th
50
88
85
73
82
108
109
103
106,66
3
Kasmia
P
16th
55
82
79
67
78
100
90
83
91
4
Yulianty
P
16th
40
95
89
73
85,6
130
105
106
113,66
5
Riska Rahayu
P
16th
64
90
65
77
77,3
112
100
90
100,66
6
Sabriawan
L
17th
48
80
70
78
76
100
90
80
90




VI.               Pertanyaan
1.      Berapa rata-rata denyut nadi siswa laki-laki dan perempuan sebelum dan setelah melakukan kegiatan?
2.      Menurutmu faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi denyut nadi?
3.      Selain pereglangan tangan, bagian tubuh manalagi yang dapat digunakan untuk mendeteksi denyut jantung?
4.      Coba kamu lakukan kegiatan ini terhadap orang yang biasa berolahraga

VII.           Jawaban
1.      Rata-rata denyut nadi laki-laki sebelum lari adalah 76
Rata-rata denyut nadi laki-laki setelah lari adalah 90
Rata-rata denyut nadi perempuan sebelum lari adalah 120,12
Rata-rata denyut nadi perempuan setelah lari adalah 128,91
2.      Aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), usia, tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi.
3.      Bagian lain dapat dilihat dari ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki.
4.      Ketika sedang beristirahat, denyut nadi kita (juga dikenal dengan sebutan “denyut jantung istirahat”) berdetak antara 60 dan 80 detak per menit. Dengan berolahraga secara rutin, akan terjadi beberapa perubahan tubuh seperti denyut nadi yang lebih rendah. Karena otot jantung, dan otot lainnya dalam tubuh, semakin besar serta semakin kuat dan efisien, maka satu detak jantung bisa mendorong lebih banyak darah per menit. Pada saat berolahraga, darah yang didorong keluar dari jantung oleh orang yang berlatih adalah sekitar 30 liter per menit, sedangkan orang yang tidak berlatih hanya mendorong sekitar 21,5 liter per menit. Hasilnya orang yang berlatih memiliki denyut nadi yang jauh lebih rendah dibanding orang yang tidak terlatih.
VIII.         Kesimpulan
      Berdasarkan hasil perobaan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah denyut nadi setelah lari lebih besar dibanding jumlah denyut nadi sebelum lari. Ketika sedang beristirahat, denyut nadi kita berdetak antara 60 dan 80 detak per menit. Dengan berolahraga secara rutin, akan terjadi beberapa perubahan tubuh seperti denyut nadi yang lebih rendah. Karena otot jantung, dan otot lainnya dalam tubuh, semakin besar serta semakin kuat dan efisien, maka satu detak jantung bisa mendorong lebih banyak darah per menit. Pada saat berolahraga, darah yang didorong keluar dari jantung oleh orang yang berlatih adalah sekitar 30 liter per menit, sedangkan orang yang tidak berlatih hanya mendorong sekitar 21,5 liter per menit. Hasilnya orang yang berlatih memiliki denyut nadi yang jauh lebih rendah dibanding orang yang tidak terlatih.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut