RESPIRASI
PADA HEWAN
KELOMPOK II
XII IPA 1
KASMIA 14914
KHAMSIA SARI 149
ZHALZABILA 149
ANWAR SYAM 149
A.WIRA HALIM ASHARI 149
SMA NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN
2012-2013
A.
TUJUAN
Menghitung
banyaknya oksigen yang dibutuhkan dalam proses respirasi
B.
LANDASAN
TEORI
Semua makhluk hidup
membutuhkan tenaga untuk melakukan bermacam kegiatan. Untuk memenuhi energi ini, makhluk hidup
memerlukan zat makanan oranik yang akan dipecah pada proses oksidasi. Pada proses pemecahan ini akan dibebaskan
energi yang akan dipergunakan untuk melakukan kegiatan lainnya di dalam sel. Dalam
arti luas, respirasi termasuk dalam proses pembebasan energi dari
molekul-molekul makanan. Pembebasan
energi kimia di dalam makanan ini berlangsung perlahan dan tahap demi
tahap. Banyak faktor mempengaruhi proses
respirasi, antara lain kondisi fisik diantaranya berat badan, keadaan kesehatan
dan kegiatan jasmani dari setiap individu serta pengaruh hormonal. Oksigen diperlukan oleh semua organisme karena fungsi
sebagai akseptor hidrogen dan akseptor elektron terakhir dalam proses
pernafasan sel. Tanpa oksigen produksi energi pada organisme yang aerob akan
berhenti. Karbon dioksida merupakan salah satu sampah metabolisme terbesar yang
berasal dari oksidasi hidrat arang, protein dan lemak. Gas yang bersifat asam
ini harus dibuang dari dalam tubuh organisme. Hewan bernafas dengan mengambil O2
dari lingkungannya. Demikian juga tumbuhan yang berhijau daun mengadakan proses
pernafasan yang disebut fotorespirasi. Pada hewan berukuran besar terdapat alat
pernafasan (respirasi) yang sesuai dengan lingkungannya, sedangkan pada
hewan-hewan kecil mengambil O2 cukup dengan difusi. Bernafas
merupakan salah satu ciri dan aktivitas makhluk hidup. Istilah pernafasan
sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walau sebenarnya kedua istilah
tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti
menghirup dan menghembuskan nafas. Bernafas berarti memasukkan udara dari
lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke
lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu
proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna
memperoleh energi. Respirasi
bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat
diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan,
pertumbuhan dan reproduksi. Jadi kegiatan pernafasan dan respirasi tersebut
saling berhubungan karena pada proses pernafasan dimasukkan udara dari luar
(oksigen) dan oksigen tersebut digunakan untuk proses respirasi guna memperoleh
energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbon dioksida (CO2)
dikelurkan melalui proses pernafasan.
C. ALAT
DAN BAHAN
·
Respirometer
·
Neraca Ohaous
·
Beker glass
·
Thermometer Hg
·
Kapas atau tissue
·
Hewan percobaan
·
Vaselin
·
Kristal KOH atau NaOH
·
Eosin/tinta
·
Stop watch
·
Alat Penangkap Serangga
D.
LANGKAH KERJA
1. Bersihkan repirometer dengan
hati-hati, lalu meletakknya dalam keadaan terbuka
2. Masukkan jangkrik ke dalam botol
respirometer, kemudian tutup dengan pipa berskala.
3. Bungkuslah Kristal NaOH/KOH dengan
kapas, lalu masukkan dalam tabung respirometer.
4. Oleskan vaselin/plastisin pada celah
penutup tabung.
5. Tutup ujung pipa berskala dengan
jari kurang lebih satu menit, kemudian lepaskan dan masukkan setetes eosin
dengan menggunakan pipet /syiring.
6. Amati dan catat perubahan kedudukan
eosin pada pipa berskala setiap 1 menit selama 7 menit.
E. TABEL
PENGAMATAN
NO
|
WAKTU
|
SKALA
|
1
|
1
MENIT
|
0,17
|
2
|
2 MENIT
|
0,37
|
3
|
3
MENIT
|
0,61
|
4
|
4 MENIT
|
0,64
|
5
|
5
MENIT
|
0,76
|
6
|
6 MENIT
|
0,84
|
7
|
7
MENIT
|
0,96
|
F. PEMBAHASAN Dalam
percobaan ini, khususnya pada percobaan yang menggunakan respirometer,
digunakan KOH. Fungsi dari larutan ini adalah untuk mengikat CO2, sehingga pergerakan
dari larutan Brodie benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Adapun
reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai berikut:
KOH + CO2 → K2CO3 + H2O (Chang, 1996)
Sebelumnya telah disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, lalu memulai
praktikum dengan cara mengisi tabung respirometer dengan menggunakan NaOH.
Penggunaan NaOH ini bertujuan untuk mempercepat proses penguapan dan untuk
merangsang hewan kecil ataupun tumbuhan agar dapat lebih aktif. Setetah itu menutup
tabung respirometer ditutup dengan menggunakan kapas dan memasukkan hewan kecil
(hewan kecil yang digunakan adalah belalang) yang ditimbang terlebih dahulu,
kemudian ditutup. Pada setiap persambungan alat harus diolesi dengan vaselin.
Hal ini dilakukan agar pada saat alat-alat dilepas tidak macet disetiap
persambungannya. Kemudian menempatkan respirometer pada bantalannya, lalu
memberikan beberapa tetes eosin diujung pipa kapiler, yang bertujuan
untuk melihat pergerakan udara yang dihisap oleh jangkrik itu.
Hewan yang aktif akan lebih banyak membutuhkan energi
sehingga akan lebih banyak membutuhkan oksigen untuk dihirup (lebih banyak
menghirup oksigen. Hal ini terlihat dari pergerakan eosin yang
berjalan sedikit sekali bahkan tidak terlalu kelihatan pada tabung
respirometer. Sedangkan KOH yang digunakan pada percobaan ini sebagai pengikat
oksigen, sehingga bisa membuat larutan eosin tersebut bergerak mendekati
jangkrik dan kecambah.
G.
KESIMPULAN KHUSUS
Dari
hasil pratukum yang kami lakukan bahwa belalang yang berada dalam tabung
respirometer melakukan respirasi selama 7 menit dengan rata-rata 0,62 skala
respitometer atau membutuhkan oksigen sebnyak 4,34 dalam jangka waktu 7 menit.
H.
KESIMPULAN
UMUM
Respirasi adalah suatu proses oksidasi bahan
organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan sejumla energi.
Pada pengamatan ini digunakan alat yang
disebut respirometer, alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah oksigen yang
diperlukan dalam respirasi.
KOH digunakan pada percobaan ini sebagai
pengikat oksigen, sehingga bisa membuat larutan eosin tersebut bergerak
mendekati jangkrik
Vaselin berfungsi
untuk merekatkan proton dan scalar agar udara tidak masuk
Eosin dugunakan
untuk mengetahui pergerakan oksigen
Laju respirasi dari suatu organisme dapat di
ukur. Salah satu cara yang di pakai yaitu dengan menghitung oksigen yang
dipergunakan oleh organisme tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
respirasi suatu organisme antara lain: umur/usia organisme tersebut, bobot dari
kegiatan yang dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan
sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar