LAPORAN KIMIA
LARUTAN PENYANGGA
KASMIA
XI IPA 1
12
14914
SMA NEGERI 1
WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN
2011/2012
LARUTAN
PENYANGGA
TUJUAN
Mempelajaru
larutan penyangga dan bukan penyangga pada penambahan sedikit asam atau
pngenceran
TEORI
Larutan penyangga
atau buffer atau dapar adalah larutan yang pHnya tidak akan berubah pada
penambahan :
a)
Sedikit asam
b) Sedikit basa
c)
Pengenceran
Atau dengan kata lain larutan penyangga adalah
larutan yang dapat mempertahankan harga pH.
Larutan penyangga adalah larutan yang tahan terhadap
perubahan Ph bila sejumlah kecil asam kuat ditambahkan kedalam larutan ini maka
akan terjadi penetralan terhadap basa lemah. Bila ditambahkan basa kuat maka
asam lemah akan ternetralkan.
Macam-macam
larutan penyangga dan komponen penyusunnya:
1.
Penyangga asam yaitu asam lemah dan basa konjugasinya
Contoh: CH3COOH dan CH3COO-
Bisa dibuat dengan mencampurkan asam lemah CH3COOH dengan garamnya dari basa kuat : CH3COONa
CH3COOH + CH3COONa pH < 7
Contoh: CH3COOH dan CH3COO-
Bisa dibuat dengan mencampurkan asam lemah CH3COOH dengan garamnya dari basa kuat : CH3COONa
CH3COOH + CH3COONa pH < 7
Anda dapat mengubah pH larutan
penyangga dengan mengubah rasio asam terhadap garam atau dengan memilih asam
yang berbeda dan salah satu garamnya.
Contohnya yaitu asam asetat dengan
natrium asetat. Asam asetat adalah asam lemah dan posisi kesetimbangan akan
bergeser ke arah kiri.
Penambahan asam pada larutan penyangga yang bersifat asam:
Ion hidrogen bergabung dengan ion asetat untuk menghasilkan asam asetat
Meskipun reaksi berlangsung reversibel karena asam asetat adalah asam lemah, sebagian besar ion hidrogen yang baru dihilangkan melalui cara ini. Karena sebagian besar ion hidrogen yang baru dihilangkan, pH tidak akan berubah terlalu banyak tetapi karena kesetimbangan ikut terlibat, pH akan sedikit menurun.
Penambahan asam pada larutan penyangga yang bersifat asam:
Ion hidrogen bergabung dengan ion asetat untuk menghasilkan asam asetat
Meskipun reaksi berlangsung reversibel karena asam asetat adalah asam lemah, sebagian besar ion hidrogen yang baru dihilangkan melalui cara ini. Karena sebagian besar ion hidrogen yang baru dihilangkan, pH tidak akan berubah terlalu banyak tetapi karena kesetimbangan ikut terlibat, pH akan sedikit menurun.
Penambahan basa pada larutan
penyangga yang bersifat asam:
Larutan basa mengandung ion hidroksida dan larutan penyangga menghilangkan ion hidroksida tersebut. Kali ini situasinya sedikit lebih rumit karena terdapat dua proses yang dapat menghilangkan ion hidroksida.
a. Penghilangan ion hidroksida melalui reaksi dengan asam asetat. Sebagian besar zat yang bersifat asam dimana ion hidroksida bertumbukan dengan molekul asam asetat. Keduanya akan bereaksi untuk membentuk ion asetat dan air. OH- + CH3COOH CH3COO- + H2O
Larutan basa mengandung ion hidroksida dan larutan penyangga menghilangkan ion hidroksida tersebut. Kali ini situasinya sedikit lebih rumit karena terdapat dua proses yang dapat menghilangkan ion hidroksida.
a. Penghilangan ion hidroksida melalui reaksi dengan asam asetat. Sebagian besar zat yang bersifat asam dimana ion hidroksida bertumbukan dengan molekul asam asetat. Keduanya akan bereaksi untuk membentuk ion asetat dan air. OH- + CH3COOH CH3COO- + H2O
Karena sebagian besar ion
hidroksida dihilangkan, pH tidak berubah terlalu besar.
b. Penghilangan ion hidroksida
melalui reaksi dengan ion hidrogen. Harus diingat bahwa ion hidrogen yang
berasal dari ionisasi asam asetat. Ion hidroksida dapat bergabung dengannya
untuk membentuk air.
Selama hal itu terjadi, ujung kesetimbangan menggantikannya. Hal ini tetap terjadi sampai sebagian besar ion hidrogen dihilangkan.
Selama hal itu terjadi, ujung kesetimbangan menggantikannya. Hal ini tetap terjadi sampai sebagian besar ion hidrogen dihilangkan.
2. Penyangga asam bisa juga dibuat
dengan mereaksikan asam lemah + basa kuat dengan catatan masih tersisa asam
lemahnya.
Contoh :
CH3COOH
+ NaOH
CH3COONa
+ H2O
100 mL 0,1 M 100 mL 0,05 M
M: 10 mmol 5 mmol - -
R: 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5mmol
S: 5 mmol - 5 mmol 5mmol
100 mL 0,1 M 100 mL 0,05 M
M: 10 mmol 5 mmol - -
R: 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5mmol
S: 5 mmol - 5 mmol 5mmol
3. Penyangga basa yaitu basa lemah dan asam konjugasinya
Contoh : NH4OH dan NH4+
Bisa dibuat dengan mencampurkan basa lemah NH4OH dengan garamnya dari asam kuat: NH4Cl
NH4OH + NH4Cl
pH > 7
Anda dapat mengubah pH larutan
penyangga dengan mengubah rasio basa terhadap garam atau dengan memilih basa
yang berbeda dan salah satu garamnya.
Contohnya yaitu campuran lautan ammonia dan ammonium klorida
Ammonia adalah basa lemah dan posisi kesetimbangan akan bergeser kearah kiri.
Penambahan asam pada larutan penyangga yang bersifat basa. Terdapat dua proses yang dapat menghilangkan ion hidrogen yang ditambahkan.
a. Penghilangan ion hidrogen melalui reaksi dengan ammonia.
Sebagian besar zat dasar dimana ion hidrogen bertumbukkan dengannya adalah molekul ammonia. Keduanya akan bereaksi untuk membentuk ion ammonium.
H+ + NH4OH NH4+ + H2O
Contohnya yaitu campuran lautan ammonia dan ammonium klorida
Ammonia adalah basa lemah dan posisi kesetimbangan akan bergeser kearah kiri.
Penambahan asam pada larutan penyangga yang bersifat basa. Terdapat dua proses yang dapat menghilangkan ion hidrogen yang ditambahkan.
a. Penghilangan ion hidrogen melalui reaksi dengan ammonia.
Sebagian besar zat dasar dimana ion hidrogen bertumbukkan dengannya adalah molekul ammonia. Keduanya akan bereaksi untuk membentuk ion ammonium.
H+ + NH4OH NH4+ + H2O
Sebagian besar, tetapi tidak
seluruhnya ion hidrogen akan dihilangkan. Ion ammonium bersifat asam yang
sedikit lemah, dan karena itu ion hidrogen akan dilepaskan kembali.
b. Penghilangan ion hidrogen
melalui reaksi dengan ion hidroksida
Harus diingat bahwa beberapa ion hidroksida yang ada berasal dari reaksi antara amonia dan air. Ion hidrogen dapat bergabung dengan ion hidroksida tersebut untuk menghasilkan air.
Harus diingat bahwa beberapa ion hidroksida yang ada berasal dari reaksi antara amonia dan air. Ion hidrogen dapat bergabung dengan ion hidroksida tersebut untuk menghasilkan air.
NH4OH
NH4+ + OH-
OH- + H+ H20
OH- + H+ H20
Selama hal itu terjadi, ujung
kesetimbangan menggantikan ion hidroksida. Hal ini terus terjadi sampai
sebagian besar ion hidrogen hilang dihilangkan.
Penambahan basa pada larutan penyangga yang brsifat basa:
Ion hidroksida dari alkali dihilangkan melalui reaksi yang sederhana dengan ion ammonium. Karena amonia yang terbentuk merupakan basa lemah, amonia akan bereaksi dengan air dan karena itu reaksi sedikit reversibel. Hal ini berarti bahwa sekali lagi sebagian besar (tetapi tidak semuanya) ion hidrogen dihilangkan dari larutan.
Penambahan basa pada larutan penyangga yang brsifat basa:
Ion hidroksida dari alkali dihilangkan melalui reaksi yang sederhana dengan ion ammonium. Karena amonia yang terbentuk merupakan basa lemah, amonia akan bereaksi dengan air dan karena itu reaksi sedikit reversibel. Hal ini berarti bahwa sekali lagi sebagian besar (tetapi tidak semuanya) ion hidrogen dihilangkan dari larutan.
4. Penyangga basa juga bisa dibuat
dengan mereaksikan basa lemah + asam kuat dengan kondisi pada akhir reaksi
masih terdapat sisa basa lemahnya.
Beberapa sifat larutan penyangga:
a. Mempunyai Ph tertentu (persamaan
Henderson-Hasselbalch)
b. pHnya relatif tidak berubah bila ditambah sedikit asam atau basa
c. pHnya tidak berubah bila diencerkan
b. pHnya relatif tidak berubah bila ditambah sedikit asam atau basa
c. pHnya tidak berubah bila diencerkan
Kegunaan Larutan Penyangga:
Kebanyakan reaksi-reaksi biokimia
dalam tubuh makhluk hidup hanya dapat berlangsung pada pH tertentu. Oleh karena
itu, cairan tubuh harus merupakan larutan penyangga agar pH senantiasa konstan
ketika metabolisme berlangsung.
Dalam keadaan normal, pH dari
cairan tubuh termasuk darah kita adalah 7,35 – 7,5. Walaupun sejumlah besar ion
H+ selalu ada sebagai hasil metabolisme dari zat-zat, tetapi keadaan setimbang
harus selalu dipertahankan dengan jalan membuang kelebihan asam tersebut. Hal
ini disebabkan karena, penurunan sedikit pH saja menunjukkan keadaan sakit.
ALAT DAN BAHAN
Ø Indikator
universal
Ø Skala pH
Ø Gelas ukur 10
ml
Ø Gelas kimia 100 ml
Ø 3 Gelas kimia 50 ml
Ø Pipet tetes
Ø HCl 0,1 M
Ø NaOH 0,1 M
Ø CH3COOH 0,1 M
Ø CH3COONa 0,1 M
Ø NH3 0,1 M
Ø NH4Cl 0,1 M
Ø Aguades
Ø NaCl 0,1 M
CARA KERJA
a. Ukur PH larutan NaCl 0,1 M dengan
menggunakan indikator universal.
b. Siapkan 3 gelas kimia 100 mL
c. Isi masing-masing dengan 10 mL
larutan NaCl 0,1 M
1) Dalam gelas kimia 1 tambah 1 mL HCL
0,1 M
2) Dalam gelas kimia 2 tambah 1 mL NaOH
0,1 M
3) Dalam gelas kimia 3 tambah 10 ml
akuades 0,1 M
d. Ukur
PH ketiga larutan tersebut
e. Campurkan
25 ml CH3COOH
0,1 M dengan CH3COONa 0,1 M dalam gelas kimia.
Kemudian hitung PH nya
f. Siapkan 3 gelas kimia 10 ml
masing-masing diisi 10 ml larutan campuran di atas, kemudian :
4) Dalam gelas kimia 1 tambah 1 mL HCL
0,1 M
5) Dalam gelas kimia 2 tambah 1 mL NaOH
0,1 M
6) Dalam gelas kimia 3 tambah 10 ml
akuades 0,1 M
g. Ukur
PH ketiga larutan tersebut
h. Campurkan
25 ml NH3 0,1 M dengan Na4Cl 0,1 M dalam gelas kimia.
Kemudian hitung PH nya
i.
Siapkan 3 gelas kimia 100 ml masing-masing diisi 10 mL
larutan campuran di atas, kemudian :
7) Dalam gelas kimia 1 tambah 1 mL HCL
0,1 M
8) Dalam gelas kimia 2 tambah 1 mL NaOH
0,1 M
9) Dalam gelas kimia 3 tambah 10 ml
akuades 0,1 M
j.
Ukur PH ketiga
larutan tersebut
HASIL PENGAMATAN
No
|
Larutan Yang Di Uji
|
PH Mula-Mula
|
PH Setelah Ditambah HCl
|
PH Setelah Ditambah NaOH
|
PH Setelah Diencerkan
|
1
|
NaCl
|
7
|
3
|
12
|
7
|
2
|
CH3COOH
+ CH3COONa
|
4
|
4
|
5
|
4
|
3
|
NH3
+ NH4Cl
|
10
|
10
|
11
|
10
|
ANALISI DATA
1. Diantara larutan diuji, mana yang
termasuk larutan penyanng?
a. NaCl : NaCl ketika diencerkan
b. CH3COOH + CH3COONa :
§ CH3COOH + CH3COONa yang ditambahkan
HCl
§ CH3COOH + CH3COONa ketika diencerkan
c. NH3 + NH4Cl :
NH3
+ NH4Cl yang ditambahkan HCl
NH3
+ NH4Cl ketika diencerkan
KESIMPULAN
1. Larutan CH3COOH dan CH3COONa
merupakan larutan peyangga yang terdiri dari asam lemah dengan basa
konjugasi/garam
2. Larutan CH3COONa bertindak
sebagai basa konjugasi/garam
3. Larutan CH3COOH bertindak
sebagai asam lemah
4. Perbandingan antara pH awal dengan
pH setelah penambahan HCl, NaOH maupun air suling adalah menurut teori tetap,
namun dalam penambahan sedikit asam/basa maupun pengenceran tidak mengubah pH
secara signifikan.
5. Dalam pengamatan ini mungkin dapat
terjadi kesalahan pH karena kurang teliti ataupun kesalahan saat pemberian
titrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar