Jumat, 29 November 2013

PENGUJIAN PH DENGAN INDICATOR UNIVERSAL

TUGAS INDIVIDU

PENGUJIAN PH DENGAN INDICATOR UNIVERSAL
Oleh
NAMA        : KASMIA
KELAS         : XI IPA 1
NIS             : 14914
NO URUT   : 16

SMA NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENGUJIAN PH DENGAN INDIKATOR UNIVERSAL
    I.         Tujuan Percobaan :
Membedakan larutan asam, larutan basa, dan larutan netral dengan dengan indikator pH/indikator universal.

     II.      Teori
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa indikator. Larutan indikator universal yang biasa digunakan dalam laboratorium terdiri dari metal jingga (trayek : 2,9-4,0), metal merah (trayek : 4,2-6,3), bromtimol biru (trayek : 6,0-7,6), dan fenolftalein (trayek : 8,3-10,0). Indikator-indikator itu memberi warna yang berbeda bergantung pada pH larutan.
Trayek perubahan warna dari beberapa indikator  :



Indikator
Trayek Perubahn Warna
Perubahan Warna
Lakmus
5,5-8,0
Merah-biru
Metil Jingga
2,9-4,0
Merah-kuning
Metil Merah
4,2-6,3
Merah-kuning
Bromtimol biru
6,0-7,6
Kuning-biru
Fenolftalein
8,3-10,0
Tidak berwarna-merah

Konsentrasi ion [H+] dalam suatu larutan encer umumnya sangat rendah tetapi sangat menentukan sifat – sifat dari larutan terutama, larutan dalam air. Menurut Sorensen , Ph merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dan dirumuskan sebagai berikut : pH = – log [H+]
Dengan analogi yang sama untuk menentukan harga konsentrasi OH- dalam larutan dapat digunakan rumusan harga Poh: pOH = – log [OH-]
Dalam keadaan kesetimbangan air terdapat tetapankesetimbangan :
Kw = [H+] [OH-]
Jadi dengan menggunaan konsep – log = p ,maka :
- Log Kw = – log [H+] [OH-]
- Log Kw ={ – log [H+]} + {- log [OH-]}
-pKw = pH + Poh
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning. Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan.
           





  III.            Alat dan bahan


v  Larutan sabun
v  Larutan garam
v  Air jeruk
v  Air tanah
v  Larutan kapur
v  Asam cuka
v  NaOH
v  H2SO4
v  HCl
v  Air suling
v  Air sumur
v  Gelas kimia
v  Pita indikator universal
v  Indikator universal


indikator-universal3.jpg
 







  IV.            Langkah kerja
1.      Siapkan pita indikator universal dan larutan dalam gelas kimia
2.      Masukkan pita indikator universal pada larutan HCl 0,1 M, CH3COOH O,1 M, NH3 0,1 M dll .
3.      Amati warna yang terjadi pada indikator dan tentukan ph larutan dengan mencocokkan warna indikator tersebut dengan skala ph pada wadah pita indikator universal.



     V.            Hasil pengamatan

No
Nama larutan
pH
Sifat larutan
1.
NaOH
14 pH
Basa kuat
2.
H2SO4
0 pH
Asam kuat
3.
Air tanah
7 pH
Netral
4.
Air cuka
2 pH
Asam
5.
Air jeruk
2 pH
asam
6.
HCl
0 pH
Asam kuat
7.
Lerutan sabun
10 pH
basa
8.
Larutan kapur
14 pH
Basa kuat
9.
Air suling
7 pH
netral
10.
Air sumur
7 pH
Netral
11.
NaCl
7 pH
Netral


   VI.            Pertanyaan
1.      Berapa harga pH air ,larutan asam, dan basa pada percobaan?
2.      Apakah pH larutan asam atau basa lemah sama dengan pH asam atau basa kuat?




Jawaban :
1.      Harga ph air adalah 7 pH atau netral
Harga laruta asam :          H2SO4                                = 0 pH
                Air cuka          = 2 pH
             HCl                = 0 pH
Air jeruk          = 2 pH
                        Harga larutan basa :   NaOH             = 14 pH
Lerutan sabun = 10 pH
Larutan kapur  = 14 pH

2.      Tentu tidak, karna harga larutan basa lemah hanya mencapai 13 pH sedangkan larutan asam kuat mencapai 14 pH

VII.            Kesimpulan
v  Semakin kuat sifat asam, harga pH semakin kecil
v  Semakin kuat sifat basa, harga pH semakin besar
v  Warna indikator universal yang tidak berubah dikatakan memilik sifat netral yaitu dengan 7 pH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut