TUGAS INDIVIDU
PENGUJIAN PH DENGAN INDICATOR UNIVERSAL
Oleh
NAMA :
KASMIA
KELAS :
XI IPA 1
NIS :
14914
NO URUT :
16
SMA NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENGUJIAN PH
DENGAN INDIKATOR UNIVERSAL
I.
Tujuan Percobaan
:
Membedakan
larutan asam, larutan basa, dan larutan netral dengan dengan indikator
pH/indikator universal.
II. Teori
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa indikator.
Larutan indikator universal yang biasa digunakan dalam laboratorium terdiri
dari metal jingga (trayek : 2,9-4,0), metal merah (trayek : 4,2-6,3), bromtimol
biru (trayek : 6,0-7,6), dan fenolftalein (trayek : 8,3-10,0).
Indikator-indikator itu memberi warna yang berbeda bergantung pada pH larutan.
Trayek
perubahan warna dari beberapa indikator :
|
|
Indikator
|
Trayek Perubahn Warna
|
Perubahan Warna
|
Lakmus
|
5,5-8,0
|
Merah-biru
|
Metil
Jingga
|
2,9-4,0
|
Merah-kuning
|
Metil
Merah
|
4,2-6,3
|
Merah-kuning
|
Bromtimol
biru
|
6,0-7,6
|
Kuning-biru
|
Fenolftalein
|
8,3-10,0
|
Tidak
berwarna-merah
|
Konsentrasi
ion [H+] dalam suatu larutan encer umumnya sangat rendah tetapi sangat
menentukan sifat – sifat dari larutan terutama, larutan dalam air. Menurut
Sorensen , Ph merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H+ dalam
suatu larutan dan dirumuskan sebagai berikut : pH = – log [H+]
Dengan
analogi yang sama untuk menentukan harga konsentrasi OH- dalam larutan dapat
digunakan rumusan harga Poh: pOH = – log [OH-]
Dalam keadaan
kesetimbangan air terdapat tetapankesetimbangan :
Kw = [H+] [OH-]
Kw = [H+] [OH-]
Jadi dengan
menggunaan konsep – log = p ,maka :
- Log Kw = –
log [H+] [OH-]
- Log Kw ={ –
log [H+]} + {- log [OH-]}
-pKw = pH +
Poh
Salah
satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga
(Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga,
sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning. Contoh indikator cair
lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8,
fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan.
III.
Alat
dan bahan
v Larutan
sabun
v Larutan
garam
v Air
jeruk
v Air
tanah
v Larutan
kapur
v Asam
cuka
v NaOH
v H2SO4
v HCl
v Air
suling
v Air
sumur
v Gelas
kimia
v Pita
indikator universal
v Indikator
universal
IV.
Langkah
kerja
1. Siapkan pita indikator
universal dan larutan dalam gelas kimia
2. Masukkan pita indikator
universal pada larutan HCl 0,1 M, CH3COOH O,1 M, NH3 0,1 M dll .
3. Amati warna yang terjadi
pada indikator dan tentukan ph larutan dengan mencocokkan warna indikator
tersebut dengan skala ph pada wadah pita indikator universal.
V.
Hasil
pengamatan
No
|
Nama larutan
|
pH
|
Sifat larutan
|
1.
|
NaOH
|
14 pH
|
Basa kuat
|
2.
|
H2SO4
|
0 pH
|
Asam kuat
|
3.
|
Air tanah
|
7 pH
|
Netral
|
4.
|
Air cuka
|
2 pH
|
Asam
|
5.
|
Air jeruk
|
2 pH
|
asam
|
6.
|
HCl
|
0 pH
|
Asam kuat
|
7.
|
Lerutan sabun
|
10 pH
|
basa
|
8.
|
Larutan kapur
|
14 pH
|
Basa kuat
|
9.
|
Air suling
|
7 pH
|
netral
|
10.
|
Air sumur
|
7 pH
|
Netral
|
11.
|
NaCl
|
7 pH
|
Netral
|
VI.
Pertanyaan
1. Berapa harga pH air ,larutan asam, dan basa pada
percobaan?
2. Apakah pH larutan asam atau basa lemah sama
dengan pH asam atau basa kuat?
Jawaban :
1. Harga ph air adalah 7 pH atau netral
Harga laruta asam : H2SO4 = 0 pH
Air cuka = 2 pH
HCl =
0 pH
Air jeruk = 2 pH
Harga larutan basa : NaOH = 14 pH
Lerutan sabun = 10 pH
Larutan kapur = 14 pH
2. Tentu tidak, karna harga
larutan basa lemah hanya mencapai 13 pH sedangkan
larutan asam kuat mencapai 14 pH
VII.
Kesimpulan
v Semakin kuat sifat asam,
harga pH semakin kecil
v Semakin kuat sifat basa,
harga pH semakin besar
v Warna indikator universal
yang tidak berubah dikatakan memilik sifat netral yaitu dengan 7 pH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar