AL QUR’AN DAN
MASA TURUNNYA
Makalah
Ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kulia
Ulumul Qur’an pada Semester II Program Studi
Ekonomi Syariah Kelompok 6 Sekolah Tinggi
Agama
Islam Negeri (STAIN) Watampone
Oleh
KASMIA
ANNORAH BADRIAH
RISKA
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
WATAMPONE
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Lahirnya agama Islam yang
dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7
M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa, yang pernah dialami oleh
umat manusia. Islam merupakan gerakan raksasa yang telah berjalan sepanjang
zaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam membahas masalah agama
Islam, kita tidak bisa lepas dari Al-Quran kitab suci umat Islam, yang
merupakan firman-firman Allah SWT, yang diturunkan dengan perantara malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai peringatan, petunjuk, tuntunan, dan
hukum bagi kehidupan umat manusia.
Ayat-ayat Al-quran yang
diterima Nabi muhammad SAW. diterima
secara berangsur-angsur selama kurang lebih 22 tahun, atau tepatnya 22 tahun, 2
bulan, 22 hari, yakni sejak ia berusia 40 tahun sampai belau wafat. Oleh karena
itu, perlu diadakan pembahasan lebih lanjut mengenai masa turunnya Al-quran.
Melalui makalah ini, kami mencoba untuk memberikan informasi mengenai
masalah tersebut, sehingga pembaca dapat mengetahui sedikit informasi tentang
masa turunnya Al-quran.
B.
Rumusan dan Batasan Masalah
1.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latarbelakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian al qur’an?
2. Bagaimana proses turunnya al qur’an?
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka makalah ini akan membahas tentang pengertian al qur’an dan proses turunnya al qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Al Qur’an
Quran menurut Dr. Subhi Al Salih berarti "bacaan".
Sedangkan dari segi kebahasaan, sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata
Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. AL-Quran
di turunkan dalam tempo 22 tahun,2 bulan,222 hari,yaitu mulai malam 17 Ramadhan
tahun 41 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW,sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada’ tahun
63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H. Al-Qur’an
sebagai kitab suci terbesar telah menyedot perhatian banyak orang. Dalam
pandangan umat islam, al-Qur’an merupakan teks yang diwahyukan Allah SWT kepada
nabi Muhammad sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia. kitab suci ini
diturunkan untuk menjawab persoalan-persoalan nyata yang muncul di tengah
kehidupan manusia. Ia adalah kitab bacaan yang mendapatkan kedudukan istimewa.
Al-Qur’an
mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri atas 286 ayat, yaitu Al
Baqarah, dan terpendek terdiri dari 3 ayat, yaitu Al-’Ashr, Al-Kautsar, dan
An-Nashr.
Sebagian
ulama menyatakan jumlah ayat di Al-Qur’an adalah 6.236, sebagian lagi
menyatakan 6.666. Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan karena perbedaan
pandangan tentang kalimat Basmalah pada setiap awal surat (kecuali At-Taubah),
kemudian tentang kata-kata pembuka surat yang terdiri dari susunan huruf-huruf
seperti Yaa Siin, Alif Lam Miim, Ha Mim dll. Ada yang memasukkannya sebagai
ayat, ada yang tidak mengikutsertakannya sebagai ayat.
Untuk
memudahkan pembacaan dan penghafalan, para ulama membagi Al-Qur’an dalam 30 juz
yang sama panjang, dan dalam 60 hizb (biasanya ditulis di bagian pinggir
Al-Qur’an).
Masing-masing
hizb dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar-rub’ (seperempat), an-nisf
(seperdua), dan as-salasah (tiga perempat).
Selanjutnya
Al-Qur’an dibagi pula dalam 554 ruku’, yaitu bagian yang terdiri atas beberapa
ayat. Setiap satu ruku’ ditandai dengan huruf ‘ain di sebelah pinggirnya. Surat
yang panjang berisi beberapa ruku’, sedang surat yang pendek hanya berisi satu
ruku’.
Nisf
Al-Qur’an (tanda pertengahan Al-Qur’an), terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 19
pada lafal walyatalattaf yang artinya: “hendaklah ia berlaku lemah lembut”.
B. Masa Turunnya Al Qur’an
1. Pengertian Nuzulul Qur’an (Turunnya Al-Qur’an )
Menurut Jumhurul
Ulama’ arti Nuzulul Qur’an itu secara hakiki tidak cocok
untuk Al-Qur’an sebagai kalam Allah yang berada pada dzat-Nya. Sebab , dengan
memakai ungkapan “diturunkan” menghendaki adanya materi kalimat atau lafal atau
tulisan huruf yang riel yang harus diturunkan. Karena itu harus menggunakan
arti majazi, yaitu menetapkan / memantapkan / memberitahukan /menyampaikan
Al-Qur’an, baik di sampaikan Al-Qur’an itu ke Lauhil Mahfudz atau ke Baitul
Izzah di langit dunia, maupun kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Tahap-tahap
Al-Qur’an di turunakan
Yang dimaksud dengan “ tahap-tahap turunnya Al-Qur’an”
ialah tertib dari fase-fase disampaikan kitab suci Al-Qur’an, mulai dari sisi
Allah hingga langsung kepada Nabi Muhammad SAW, kitab suci ini tidak seperti kitab-kitab
suci sebelumnya. Sebab kitab suci ini diturunkan secara bertahap, sehingga
betul-betul menunjukkan kemukjizatannya.
Allah SWT telah memberikan penghormatan kepada
Al-Qur’an dengan membuat turnnya tiga tahap;
a) Tahap Pertama Turun Di
Lauh Mahfudz (اللوح
المحفوظ )
sebagaimana dalm firman allah:
بل هو قرأن مجيد . في لوح محفوظ.
Artinya: bahkan yang di dustakan itu ialah
Al-Qur’an yang mulia, yang tersimpan di Lauhul Mahfudz ( QS. Al-Buruj
21).
Wujudnya Al-Qur’an di Lauhu Mahfudz adalah dalam suatu
cara dan tempat yang tidak bisa diketahui kecuali oleh Allah sendiri. dalam
Lauhul Mahfudz Al-Qur’an berupa kumpualn lengkap tidak terpisah-pisah.
Hikmah dari Tanazul tahap pertama ini adalah seperti
hikmah dari eksistensi Lauhul Mahfudz itu sendiridan fungsinya sebagai tempat
catatan umum dari segala hal yang ditentukan dan diputuskan Allah dari segala
makhluq alam dan semua kejadian. Dan membuktikan kebesaran kekuasaan Allah SWT
dan keluasaan ilmunya serta kekuatan kehendak dan kebijaksanaa-Nya
b) Tahap Kedua Di Baitul
Izzah (بيت
العزة )
yaitu tempat mulia di langit yaitu langit pertama,
atau langit yang terdekat dengan bumi. Berdasarkan firman allah:
إِِِِنَّا أَنْزَلْناَهُ فِى لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
Artinya: sesungguhanya kami menurunkannya
(al-qur’an )pada suatu malam yang diberkahi. (QS. Ad-dukhan: 3)
Ayat tersebut menunjukkan turunnya Al-Qur’an tahap
kedua ini dan cara turunnya, yaitu secara sekaligus turun seluruh isi al-qur’an
dari lauhul mahfudz ke baitul izzah, sebelum di sampaikan ke nabi Muhammad SAW
c) Tahap
ketiga.
Al-Qur’an turun dari dari Baitul Izzah di langit dunia
langsung kepada nabi Muhammad. Artinya, Al-Qur’an disampaikan langsung kepada
Nabi Muhammad, baik melalui perantara Malaikat Jibril ataupun secara langsung
ke dalam hati sanubari nabi Muhammad SAW, maupun dari balik tabir.
Dalilnya ayat
Al-Qur’an antara lain:
ولقد أنزلناه إليك ايت بينت
Artinya: dan sesungguhnya kami telah
menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas.” (Q.S. al-baqoroh:99)
نزل به الروح الامين . على قلبك لتكون من المنذربن
Artinya: ia (al-qur’an ) dibawa turun oleh
Ar-Ruhul Al-Amin (Jibril) kedalam hatimu (Muhammad)agar kamu menjadi salah
seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan.” (Q.S.
asy-syu’ara: 193-194)
3. Sejarah
turunnya al-qur’an kepada nabi Muhammad SAW.
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
berbagai cara, antara lain:
a) Malaikat Jibril
memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa memperlihatkan wujud
aslinya. Nabi SAW tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah berada di dalam
hatinya.
b) Malaikat Jibril
menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan kata-kata di
hadapan Nabi SAW.
c) Wahyu turun kepada
Nabi SAW seperti bunyi gemerincing lonceng. Menurut Nabi SAW, cara inilah yang
paling berat dirasakan, sampai-sampai Nabi SAW mencucurkan keringat meskipun
wahyu itu turun di musim dingin yang sangat dingin.
d) Malaikat Jibril
turun membawa wahyu dengan menampakkan wujudnya yang asli.
Setiap kali mendapat wahyu, Nabi SAW lalu
menghafalkannya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa
yang telah disampaikan Jibril kepadanya. Hafalan Nabi SAW ini selalu dikontrol
oleh Malaikat Jibril.
a) Waktu turunya alqur’an
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur berupa
beberapa ayat dari sebuah surat atau sebuah surat ynag
pendek secara lengkap. Dan penyampaian Al-Qur’an secara keseluruhan memakan
waktu lebih kurang 23 tahun, yakni 13 tahun waktu nabi masih tingggal di makkah
sebelum hijrah dan 10 tahun waktu nabi hijrah ke madinah.
Sedangka permulaan turunya Al-Qur’an adalah
pada malam lailatul qadar, tanggal 17 Ramadhan pada waktu Nabi telah berusia 41
tahun bertepatan tanggal 6 Agustus 610 M, sewaktu beliau sedang
berkhalwat (meditasi ) di dalam gua hira’ di atas Jabal Nur. Ayat yang pertama
kali turun adalah 1-5 surah al-alaq:
إقراء با سم ربك الذى خلق.خلق الإنسان من علق. إقراء
وربك الآكرم. الذى علم بالقلم . علم الإنسان مالم يعلم
Sedangkan wahyu yang terakhir yang
diterima Nabi Muhammad SAW adalahsurat Al-Maidah:3, pada waktu nabi sedang
berwukuf di Arafah melaukan Haji Wada’pada tanggal 9 Dzul hijjah 10 H, yaitu
ayat:
اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتى ورضيت لكم
الاسلام دينا.
Artinya: pada hari ini telah ku-sempurnakan
untukmu agamamu dan telah ku-cukupkan nikmat-ku kepadamu, serta ku-ridhai
bagimu Islam sebagai agamamu
b) Periodesasi
turunya alqur’an
Masa turunnya Al-Qur’an sealam 22 tahun lebih tersebut
terbagi dalam dua periode, sebagai berikut:
1) Periode pertama adalah Makkah.
Yaitu, Wahyu Ilahi yang diturunkan sebelum hijrah
tersebut di sebut surat/ ayat makkiyah merupakan 19/30 dari Al-Qur’an, yang
menurut Ahli Tahkiq selama 12 tahun 5 bulan dan lebih 13 hari. Dan terdiri dari
90 surah yang mencakup 4.773 ayat. surat dan ayatnya pendek-pendek
dangaya bahasanya singkat-padat ( Ijaz ), karena sasaran
pertama dan utama pada periode ini adalah orang-orang arab asli ( Suku Quraisy
)yang sudah tentu paham benar akan bahasa Arab. Mengenai isi surat/ayat
Makkiyah pada umumnya berupa ajakan untuk bertauhid yang murni atau ketuhanan
yang Maha Esa secara murni dan juga tentang pembinaan mental dan akhlaq.
2) Periode
kedua adalah periode Madinah.
Yaitu,
wahyu Ilahi yang turun sesudah hijrah disebut surat/ayat Madaniyyah dan
merupakan 11/30 dari Al-Qur’an. Selam 9 tahun 9 bulan lebih 9 hari, yang
terdiri dari 24 surah yang meliputi 1463 ayat. surat dan ayatnya
panjang-panjang dan gaya bahasanya panjang lebar dan lebih jelas ( Ithnab ),
karena sasarannya bukan hanya orang-orang arab asli, melainkanjuga non arab
dari berbagai bangsa yang telah mulai masuk islam dan sudah tentu
mereka belum menguasai bahasa arab. Mengenai isi surat/ayat Madaniyyah pada
umumnya berupa norma-norma hukum untuk pembentukan dan pembinaan suatu
masyarakat / umat islam dan Negara yang adil dan makmur yang diridhai Allah
SWT.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan
penjelasan mengenai
pembahasan di atas, penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut
:
1.
Al- qur’an diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan cara
berangsur – angsur , sebagai pedoman hidup, al- quran merupakan kitab yang
paling sempurna dari kitab lainnya . dikarenakan di dalam al – Qur’an terdapat
peraturan – peraturan yang dapat menyelamatkan manusia dari kesengsaraan, dari
keadaan hina , dan dari segala kejelekan selama hidup di dunia
sampai akhirat kelak.
2.
Pengertian turunnya
alqur’an ialah menetapkan / memantapkan / memberitahukan /menyampaikan
Al-Qur’an, baik di sampaikan Al-Qur’an itu ke Lauhil Mahfudz atau ke Baitul
Izzah di langit dunia, maupun kepada Nabi Muhammad.
3.
Tahap-tahap turunnya
Al-Qur’an” ialah tertib dari fase-fase disampaikan kitab suci Al-Qur’an, mulai
dari sisi Allah hingga langsung kepada Nabi Muhammad SAW, kitab suci ini tidak
seperti kitab-kitab suci sebelumnya. Sebab kitab suci ini diturunkan secara
bertahap, sehingga betul-betul menunjukkan kemukjizatannya.
4.
Al-Qur’an diturunkan
secara berangsur-angsur berupa beberapa ayat dari sebuah surat atau
sebuah surat ynag pendek secara lengkap. Dan penyampaian Al-Qur’an
secara keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun, yakni 13 tahun waktu
nabi masih tingggal di makkah sebelum hijrah dan 10 tahun waktu nabi hijrah ke
madinah.
5.
Sedangka permulaan
turunya Al-Qur’an adalah pada malam Lailatul Qadar, tanggal 17
Ramadhan pada waktu Nabi telah berusia 41 tahun bertepatan tanggal 6
Agustus 610 M, sewaktu beliau sedang berkhalwat (meditasi ) di dalam gua hira’
di atas Jabal Nur. Ayat yang pertama kali turun adalah 1-5 surah Al-Alaq:
B. Saran
Melalui
makalah ini, penulis akan memberikan saran kepada pembaca mengenai pembahasan yang
terkait dengan makalah sebagai berikut :
1.
Sebagai umat Islam, kita haruslah
berpegang kepada Al-Quran dengan membaca, memahami dan mengamalkan serta
menyebarluas ajarannya. Bagi mereka yang mencintai dan mendalaminya akan
mengambil iktibar serta pengajaran, lalu menjadikannya sebagai panduan dalam
meniti kehidupan dunia menuju akhirat yang kekal abadi.
DAFTAR PUSTAKA
http://zahraa02.wordpress.com/2012/01/12/makalah-aik-i/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar