Sabtu, 07 November 2015

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA,INFLASI, KREDIT PERBANKAN, JUMLAH UANG BEREDAR DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA,INFLASI, KREDIT PERBANKAN, JUMLAH UANG BEREDAR DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN
PEREKONOMIAN

Makalah Ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kulia Ekonomi Makro pada Semester IV Program Studi Ekonomi Syariah Kelompok 6
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Watampone


Oleh





KASMIA







SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) WATAMPONE

2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kasus
Pertumbuhan ekonomi disebuah negara adalah masalah perekonomian jangka panjang. Selain itu pertumbuhan ekonomi disuatu negara, juga bisa dijadikan alat ukur untuk melihat atau mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan perekonomian dinegara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi disuatu negara bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bagi negara – negara maju, mereka bisa mengandalkan hasil produksi barang dan jasa mereka, tapi tidak menutup kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka lakukan serta adanya investasi. Tapi bagi negara – negara yang sedang berkembang tentu saja akan sulit atau bisa dikatakan tidak mudah jika harus mengandalkan faktor produksi barang dan jasa, maka dari itu faktor – faktor lain sangat menentukan, seperti halnya pinjaman dan investasi.
Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, ketika tingakt suku bunga maka akan membuat masyarakat tidak menabung sehingga kuranya uang di bank yang bisa digunakan untuk berinvestasi.
Pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh inflasi, jumlah uang beredar dan kredit pernankan. Kondisi perekonomian bank-bank umum belum bisa dikatakan mantap, namun kondisi tersebut tidak menyebabkan perkembangan penyaluran kredit bank-bank umum menurun. Ini bisa dilihat dari penyaluran kredit pada tahun 2002 sampai tahun 2005 yang terus mengalami peningkatan. Jenis kredit yang disalurkan oleh bank-bank umum antara lain: kredit modal kerja, kredit investasi , kredit konsumsi dan kredit channeling. Diantara kredit yang diberikan ada yang mengalami peningkatan yang sangat tajam yaitu kredit modal kerja. Kredit ini dianggap dapat memberikan penghasilan dalam keadaan ekonomi lesu, dimana kredit ini bergerak pada perluasan usaha bukan menambah usaha baru.
Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis memilih judul “ Pengaruh suku bunga, inflasi, kredit perbankan, jumlah uang beredar dan investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi ”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latarbelakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam kasus  ini sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan perekonomian?
2.      Bagaimana pengaruh inflasi terhadap perkembangan pertumbuhan?
3.      Bagaimana pengaruh kredit perbankan  terhadap pertumbuhan perekonomian?
4.      Bagaimana pengaruh jumlah uang bereder terhadap pertumbuhan perekonomian?
5.      Bagaimana pengaruh investasi terhadap perkembangan pertumbuhan?



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Perekonomian
1. Pengertian
Suku bunga adalah ukuran keuntungan investasi yang dapat diperoleh pemilik modal dan juga merupakan ukuran biaya modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan atas penggunaan dana dari pemilik modal.[1]
Bagi investor bunga deposito menguntungkan karena suku bunganya yang relatif lebih tinggi dibandingkan bentuk simpanan lain, selain itu bunga deposito tanpa resiko (risk Free). Bunga rendah akan mendorong masyarakat untuk memilih investasi dan konsumsinya daripada menabung, sebaliknya meningkatkan suku bunga simpanan akan menyebabkan masyarakat akan lebih senang menabung daripada melakukan investasi atau konsumsi.

2. Positif negatif suku bunga rendah
Suku bunga sekarang ini bukanlah hanya sekedar fungsi dari inflasi yang terjadi, tetapi suku bunga sudah menjadi instrumen yang digunakan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi ataupun menahan laju pertumbuhan ekonomi. Dimana, di saat terjadi pelemahan laju perekonomian suatu Negara, maka Negara tersebut akan menekan tingkat suku bunga mereka sampai ke tingkat terendah yang mungkin.
Di Indonesia, sampai saat ini, tingkat suku bunga patokan kita yaitu BI Rate masih lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi yang terjadi. Tetapi, tingkat suku bunga sekarang sudah jauh lebih rendah di banding beberapa tahun yang lalu. ‘Tingkat suku bunga BI Rate yang rendah ini, tentu saja akan diikuti oleh tingkat bunga lainnya, baik tingkat bunga deposito maupun tingkat bunga obligasi. Saat ini, tingkat suku bunga BI rate adalah 5,75% pa, sehingga tingkat bunga deposito umumnya lebih rendah dibanding dengan tingkat suku bunga tersebut. Jika kita misalkan tingkat suku bunga depisoto adalah 5,50%pa, maka tingkat suku bunga efektif setelah pajak (20%) hanyalah sebesar 4,40%pa, atau hanya 0.367% per bulan.’[2]
Tingkat suku tersebut tentu saja tidak membuat senang para penikmat bunga, karena dalam kenyataannya tingkat inflasi, secara umum, bisa lebih tinggi dibanding dengan tingkat bunga efektif tersebut. Apalagi jika dibanding dengan kenaikan harga beberapa instrumen investasi lainnya. Sehingga, saat ini, banyak para penikmat bunga beralih atau mengalokasikan sebagian dana mereka ke investasi lain.
1)      Aspek positif dari tingkat bunga yang rendah
a.    Pembiayaan APBN lebih mudah dan murah. Dengan tingkat suku bunga yang rendah, maka pasar obligasi akan menjadi semakian bergairah. Para investor sangat antusias untuk membeli obligasi, sehingga hampir semua penerbitan obligasi laris manis. Pemerintah sebagai penerbit utama di pasar obligasi kita, tentukan akan sangat diuntungkan. Kita bisa lihat betapa besarnya minat investor untuk membeli semua jenis Obligasi Pemerintah yang diterbitkan, baik untuk investor institusi mapun untuk investor ritel.
b.   Bank lebih agresif. Suku bunga yang rendah akan membuat biaya dana bank juga rendah. Hal ini akan memberikan ruang yang luas bagi Bank untuk memberikan pinjaman. Bank akan berlomba-lomba menyalurkan pinjaman kepada para peminjam yang memiliki ‘track record” yang baik.
c.    Biaya bunga perusahaan rendah. Tingkat suku pinjaman Bank yang rendah akan membuat biaya pinjaman yang dibayar oleh perusahaan juga menjadi lebih kecil. Dengan kata lain, perusahaan bisa menghemat biaya usaha mereka dan juga dapat melukakan ekspansi usaha dengan biaya yang rendah.
d.   Alokasi dana ke sektor ril meningkat. Para pemilik dana tidak dapat lagi hanya mengandalkan pendapatan dari bunga, mereka akan berusaha untuk mengalihkan sebagian dana mereka ke sektor yang lebih menguntungkan. Salah satu sector yang banyak dilirik para pemilik adalah sector ril, dalam segala bentuknya. Hal itu disebabkan oleh sektor ril bisa memberikan keuntungan yang lebih besar dibanding menyimpan dana di perbankkan.
Dari ke empat dampak positif rendahnya suku bunga membuktikan bahwa ketika suku bunga rendah maka orang akan mengalihkan uangnya untuk sektor yang lebih menguntungan sehingga membuka lapangan pekerjaan dan membuat mereka senang meminjam uang di bank karna rendahnya bunga pinjaman, ketika mereka mendapat pinjaman mereka mendapatkan modal untuk meningkatkan usahanya. Hingga akhirnya pertumbuhan ekonomi akan meningkat.
2)      Aspek negatif dari tingkat suku bunga yang rendah

a.      Belanja konsumtif meningkat drastis. Dengan suku bunga yang rendah, banyak jenis pinjaman yang tersedia, termasuk pinjaman untuk produk-produk konsumtif. Banyak tawaran yang tersedia, dengan berbagai macam strukturnya, yang menggiurkan kita untuk melakukan pembelian barang-barang konsumtif.
b.      Ekspansi yang berlebihan. Pada saat suku bunga rendah dan tersedia pinjaman dalam jumlah yang banyak, bisa membangkitkan nafsu ekspansi yang berlebihan tanpa perhitungan resiko yang baik.
c.       ”Panik” investasi. Pemilik dana yang selama ini diuntung dengan suku bunga yang tinggi, sebagian dari mereka, masih saja bermimpi memperoleh keuntungan mudah, semudah menyimpan dana di Bank dengan bunga yang tinggi. Hal tersebut membuat beberapa pihak mencoba menawarkan “investasi bodong”, mereka menawarkan keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat. Karena kurangnya pengetahuan dan mimpi untuk dapat keuntungan besar dengan mudah, telah membuat beberapa pemilik dana kehilangan dana yang ditempat di “investasi bodong”.
Demikian beberapa hal yang perlu kita cermati dalam kondisi suku bunga rendah saat ini. Keuntungan suku bunga rendah jauh lebih banyak dibanding dengan aspek negatifnya. Kita berharap, semoga Pemerintah bisa mempertahankan tingkat suku bunga yang rendah, sehingga pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih tinggi lagi.
B. Pengaruh  Inflasi terhadap Pertumbuhan Perekonomian
1. Pengertian
‘Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.’[3]
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.

2. Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya
1)   Inflasi ringan adalah inflasi yang masih belum terlalu mengganggu keadaan ekonomi. Inflasi ini dapat dikendalikan karena harga-harga naik secara umum, tetapi belum mengakibatkan krisis di bidang ekonomi. Inflasi ringan nilainya di bawah 10% per tahun.
2)   Inflasi sedang belum membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang mempunyai penghasilan yang tetap. Inflasi sedang berkisar antara 10% - 30% per tahun.
3)   Inflasi berat, inflasi ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian. Pada kondisi inflasi berat ini orang cenderung menyimpang barang. Orang tidak mau untuk menabung karena bunga bank lebih rendah dari laju angkat inflasi. Inflasi berat berkisar antara 30% - 100% per tahun.
4)   Inflasi sangat berat atau Hiperinflasi. Inflasi jenis ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian dan susah dikendalikan walaupun dengan tindakan moneter dan tindakan fiskal. Inflasi sangat berat ini nilainya di atas 100% per tahun.
3. Pengaruh inflasi
Dampak dari inflasi ada yang positif tapi ada juga yang negatif. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi
Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri, karyawan perusahaan swasta, serta buruh semakin bergairah dalam bekerja dan melakukan investasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Inflasi yang stabil membuat perencaan keuangan masyarakat lebih baik, daya beli menjangkau, kebutuhan hidup terpenuhi, investasi lancar karena penanaman modal tidak bersifat spekulatif, kredit tidak macet. Jika dampak positif inflasi sering terjadi, dalam jangka panjang akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat tetap stabil, standar hidup lebih baik; lebih sejahtera. Bagi dunia usaha perdagangan, laporan keuangan perusahaan bernilai positif. Sementara, neraca keuangan negara tetap stabil.
Sebaliknya, jika dampak dari inflasi itu  parah dimana pada saat itu terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), dapat menurunkan perekonomian masyarakat yang secara luas menjadi penyebab lesunya pertumbuhan ekonomi negara. Ditambah dengan kenaikan BBM, menjadikan harga-harga barang meningkat, daya beli masyarakat menurun, uang pensiun tidak cukup lagi, dunia usaha lesu karena bahan baku dan biaya produksi melonjak naik, banyak PHK, pengangguran dimana-mana, dan semua orang terutama orang miskin bertambah miskin.
Inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga, menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

C. Pengaruh Kredit Perbankan terhadap Pertumbuhan Perekonomian
Seiring dengan perkembangan penyaluran kredit yang terus meningkat hal ini akan berdampak pada perkembangan permodalan bank-bank umum. Pada kenyataannya kondisi ekonomi tidak selalu baik, bahkan cenderung naik turun. Pada saat kondisi ekonomi sedang turun bank lebih memilih menyalurkan kredit modal kerja. Semakin banyak bank menyalurkan  kredit  ini  maka  semakin  banyak pendapatan  bunga  yang  akan  diperoleh. Ketika pendapatan yang diterima meningkat yang nantinya dapat mempengaruhi jumlah laba, baik deviden dan laba ditahan. Hal ini tentu saja meningkatkan pertumbuhan modal dan akhirnya dapat meningkatkan sumber dana untuk menyalurkan kreditnya.
Dengan pernyataan diatas kita tahu bahwa Pendapatan terbesar dalam bank yang dapat mempengaruhi modal adalah pendapatan bunga dari penyaluran kredit. Karena dari peningkatan    penyaluran     kredit    maka     perolehan     pendapatan    bunga    meningkat, meningkatnya perolehan pendapatan ini dapat menutupi seluruh beban termasuk NPL. Setelah pendapatan dikurangi beban dan NPL baru didapat laba dimana peningkatan laba ini akan mempengaruhi pertumbuhan modal. Karena penyaluran kredit memberikan pemasukan yang sangat besar maka masing-masing bank dalam membuat kebijakan penyaluran kredit berbeda-beda.  Dengan tujuan menambah jumlah modal, walaupun ada pendapatan bank yang diperoleh selain dari bunga misal : biaya admintrasi tabungan dan jasa transfer.
Jika kondisi dalam suatu bank terjadi peningkatan penyaluran kredit maka NPL akan meningkat yang tidak diikuti dengan peningkatan perolehan pendapatan. Maka hal ini menyebabkan modal berkurang maka sumber dana yang akan disalurkan kembali kepada masyarakat akan berkurang. Tetapi jika kondisi sebaliknya dimana jumlah dari penyaluran kreditnya mengalami penurunan maka pendapatan menurun dan NPL pun mengalami penurunan. Maka perkembangan modal bank menurun hal ini akan mempengaruhi jumlah sumber dana yang akan disalurkan kembali kepada masyarakat, selain itu bank tidak dapat memberikan dana segar kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan dengan lancar karena terbatasnya dana segar.
Meningkatnya  jumlah  penyaluran  kredit  akan  menyebabkan  meningkatnya  NPL yang juga disertai meningkatnya beban, hal ini tentu saja akan mempengaruhi pertumbuhan modal. Selain besarnya beban operasional dan meningkatnya NPL yang mempengaruhi perkembangan modal. Adapun faktor lain mempengaruhi jumlah modal yaitu pembagian deviden   yang   tidak   seimbang   dengan   laba   ditahan.   Karena      modal   bersih   bank mencerminkan jumlah dana yang akan disalurkan kembali kepada masyarakat.
Dengan adanya persoalan diatas maka bank selalu memperhitungkan berapa yang akan diterima lalu disesuaikan dengan berapa yang harus dikeluarkan, hal nini tentu saja bertujuan agar pertumbuhan modal tidak menurun. Meningkatnya NPL akan mengurangi jumlah modal bank, karena pendapatan yang diterima bank digunakan untuk menutupi NPL yang tinggi. Selain itu meningkatnya NPL akan mempengaruhi bank dalam menyalurkan kreditnya pada periode berikutnya. Kondisi seperti ini akan mengurangi perkembangan deviden dan laba ditahan atau modal.
Dengan keadaan tersebut dimana pembagian laba yang tidak seimbang dan meningkatnya NPL dan beban dapat mempengaruhi pertumbuhan modal. Maka setiap bank tentu ingin meningkatkan pendapatan yang tinggi agar dapat menjalankan kegiatan operasional  bank.  Untuk  itu  bank  dalam  menyalurkan  kreditnya  selalu  memberikan penilaian atas kreditnya. Adapun penilaiannya seperti 5C dan 7P Ini semua ditujukan agar dalam penyaluran kredit pihak bank dapat memperkirakan bunga yang diperoleh sehingga dapat menambah jumlah modal.
D. Pengaruh Jumlah Uang  Beredar terhadap Pertumbuhan Perekonomian
Jumlah uang yang beredar pada suatu negara sangat mempengaruhi perekonomian suatu negara. Untuk mencetak uang pada suatu negara dibutuhkan perhitungan dan pengamatan secara mendalam. Jika mencetak uang pada kondisi yang tidak tepat maka perekonomian negara akan goyah. Juga nilai tukar mata uang akan merosot jika uang dicetak pada kondisi yang salah. Sebaliknya, jika uang dicetak pada kondisi yang tepat maka perekonomian negara akan tetap stabil bahkan ada kemungkinan untuk naik.
Masyarakat awam di Indonesia banyak yang berpendapat bahwa mencetak uang sebanyak-banyaknya dapat melunasi hutang negara dan menghapus tingkat kemiskinan rakyat. Jika itu dilakukan maka negara dapat dibeli oleh asing karena rendahnya nilai tukar mata uang negara.
Jumlah uang beredar bukan satu-satunya faktor yang dapat melemahkan pertumbuhan ekonomi. Kondisi negara juga sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara. Negara yang dalam kondisi yang baik akan membuat pertumbuhan ekonomi stabil bahkan meningkat. Sebaliknya, negara yang dalam kondisi tidak baik maka pertumbuhan ekonomi negara tersebut akan melemah.
Jumlah uang beredar juga berhubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.  Hal ini berarti bahwa semakin meningkat jumlah uang beredar, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin meningkat. jumlah uang beradar berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
‘Berdasarkan dengan hipotesa Keynes, yakni, penawaran uang (Money Supply) memiliki pengaruh positif terhadap output dan pertumbuhan ekonomi. Apabila terjadi kelebihan jumlah uang beredar, Bank Indonesia akan mengambil kebijakan (menurunkan) tingkat suku bunga. Kondisi ini mendorong para investor untuk melakukan investasi, yang pada akhirnya akan menciptakan kenaikan output dan memicu pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, permintaan uang akan memiliki hubungan negatif terhadap output, meningkatnya permintaan uang akan berdampak pada peningkatan tingkat suku bunga dan pada akhirnya berakibat pada penurunan output.’[4]
Untuk menjaga kestabilan nilai mata uang, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter diberikan beberapa wewenang dalam melakukan tugasnya. Dengan merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mengendalikan uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian agar dapat mendukung pencapaian tujuan kestabilan nilai uang tidak boleh dilakukan secara fleksibel.  Hal ini akan mempersulit dan menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi terkendala dan lesu jika Bank Indonesia terlalu intervensi dalam hal pengendalian jumlah uang beredar.
Sebaliknya, pengendalian uang beredar dan suku bunga tidak boleh terlalu longgar karena akan menyebabkan tidak terpeliharanya kestabilan nilai uang, yang akan mendorong merosotnya kepercayaan masyarakat dan mempersulit perencanaan bisnis para pengusaha. Hasil analisa dan pemantauan yang dilakukan oleh bank sentral kemudian akan digunakan dalam melaksanakan kebijakan moneternya baik melalui pengendalian jumlah uang beredar dan suku bunga.
Terdapat hubungan jangka panjang yang stabil antara kebijakan pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka pendek, jumlah uang beredar dan kredit sebagai variabel moneter memiliki hubungan jangka pendek dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti dalam periode yang sama, jumlah uang beredar akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
E. Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Perekonomian
1. Pengertian
‘Alam teori ekonomi dijelaskan bahwa investasi merupakan pembelian modal atau barang-barang yang tidak dikonsumsi, namun digunakan untuk kegiatan produksi sehingga  menghasilkan barang atau jasa di masa akan datang.’[5]
Sebagian ahli ekonomi memandang bahwa pembentukan investasi merupakan faktor penting yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Ketika pengusaha atau individu atau pemerintah melakukan investasi, maka ada sejumlah modal yang ditanam atau dikeluarkan, atau ada sejumlah pembelian barang-barang yang tidak dikonsumsi, tetapi digunakan untuk produksi, sehingga menghasilkan barang dan jasa di masa akan datang.
Investasi tidak hanya berasal dalam negeri tapi investasi juga berasal dari luar negri atau biasa dikenal dengan investasi asing. Investasi asing sangat memberikan pengaruh yang sangat signifan terhadap pertumbuhan ekonomi.
2. Pengaruh investasi
Melihat kondisi Indonesia setidaknya ada lima alasan mendasar mengapa investasi  saat ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan indonesia:
a.    Penyediaan lapangan kerja
b.    Mengembangkan industri subsitusi impor untuk menghemat devisa Kehadiran penanaman modal asing dapat dipergunakan untuk membantu mengembangkan industri subsitusi impor dalam rangka menghemat devisa.
c.    Mendorong berkembangnya industri barang-barang ekspor non-migas untuk mendapatkan devisa.
d.   Pembangunan daerah-daerah tertinggal. Investasi asing diharapkan sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam pembangunan yang dapat digunakan untuk membangunInfrastruktur seperti pelabuhan, listrik, air bersih, jalan, rel kereta api,dan lain-lain.
e.    Alih teknologi. Salah satu tujuan mengundang modal asing adalah untuk mewujudkan alih teknologi.
Ada beberapa anggapan mengenai manfaat investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebagai berikut:
1.        investasi asing akan menciptakan perusahaan-perusahaan baru, memperluas  pasar atau merangsang penelitian dan pengembangan teknologi lokal yang baru.
2.        investasi asing akan meningkatkan daya saing industri ekspor, dan merangsang ekonomi lokal melalui pasar kedua (sektor keuangan) dan ketiga (sektor jasa/pelayanan).
3.        investasi asing akan meningkatkan pajak pendapatan dan menambah pendapatan lokal/nasional, serta memperkuat nilai mata uang lokal untuk pembiayaan impor.
4.        pembayaran utang adalah esensial untuk melindungi keberadaan barang-barang finansial di pasar internasional dan mengelola integritas sistem keuangan. Kedua hal ini, sangat krusial uuntuk kelangsungan pembangunan.
5.        sebagian besar negara-negara Dunia Ketia tergantung pada investasi asing untuk menyediakan kebutuhan modal  bagi pembangunan karena sumberdaya-sumberdaya lokal tidak tersedia atau tidak mencukupi.
6.        para penganjur investasi asing berargumen bahwa sekali investasi asing masuk, maka hal itu akan menjadi batu alas bagi masuknya investasi lebih banyak lagi, yang selanjutnya menjadi tiang yang kokoh bagi pembangunan ekonomi keseluruhan
Dengan masuknya investasi asing di Indonesia tidak selamanya akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun juga dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan bagi bangsa Indonesia.
  1. Perusahaan asing yang dikelola oleh pihak asing, maka kebijakan manajemennya sesuai dengan operasional perusahaan asing
  2. Manajemen keuangan perusahaan asing bersifat tertutup, sehingga perusahaan tidak dapat diketahui sehat atau tidak
  3. SDA yang dikelola asing dengan hak dan kewajiban sebagaimana diatur undang-undang, sering menimbulkan dampak lingkungan dan sosial dimana perusahaan baru tersebut akan didirikan
  4. Bagi hasil (Product Sharing) tidak sebanding dengan kerusakan yang timbul dan harus ditanggung oleh pemerintah atau masyarakat itu sendiri.
  5. Perusahaan asing mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan keuntungannya dibawa ke negaranya
  6. Diskriminasi pendapatan antara pegawai asing dan pegawai lokal 
  7. Manajemen produksi sulit untuk diawasi terutama dalam perkembangannya
  8. Perusahaan asing akan menguasai pasar lokal, sehingga dikhawatirkan produk dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produk asing dan kehilangan pasar lokal
  9. Sektor keuangan semakin tidak stabil
  10. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
  11. Memperburuk neraca pembayaran
  12. Penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan oleh segelintir orang
Namun semua dampak negatif dari adanya penanaman modal asing di Indonesia sebenarnya itu dapat diminimalisir, apabila pemerintah dan masyarakat Indonesia mampu menangani dengan baik dan memetik pelajaran dari para investor asing tersebut.
Dari realisasi-realisasi di atas dapat dilihat bahwa investasi asing sangat berpengaruh banyak di beberapa sector di Indonesia. Untuk itu investasi asing memang sangat penting dalam pemodalan perusahaan – perusahaan dan untuk membantu pemerintah memperoleh modal untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. Seperti digunakan untuk perbaikan insfrastruktur dan membantu daerah-daerah terpencil di Indonesia.


BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai pembahasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Demikian beberapa hal yang perlu kita cermati dalam kondisi suku bunga rendah saat ini. Keuntungan suku bunga rendah jauh lebih banyak dibanding dengan aspek negatifnya.
2.      inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
3.      Semakin banyak bank menyalurkan  kredit  ini  maka  semakin  banyak pendapatan  bunga  yang  akan  diperoleh. Ketika pendapatan yang diterima meningkat yang nantinya dapat mempengaruhi jumlah laba, baik deviden dan laba ditahan. Hal ini tentu saja meningkatkan pertumbuhan modal dan akhirnya dapat meningkatkan sumber dana untuk menyalurkan kreditnya.
4.      Terdapat hubungan jangka panjang yang stabil antara kebijakan pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka pendek, jumlah uang beredar dan kredit sebagai variabel moneter memiliki hubungan jangka pendek dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti dalam periode yang sama, jumlah uang beredar akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
5.      Dari realisasi-realisasi di atas dapat dilihat bahwa investasi asing sangat berpengaruh banyak di beberapa sector di Indonesia. Untuk itu investasi asing memang sangat penting dalam pemodalan perusahaan – perusahaan dan untuk membantu pemerintah memperoleh modal untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. Seperti digunakan untuk perbaikan insfrastruktur dan membantu daerah-daerah terpencil di Indonesia.

B. Saran
Melalui kasus ini, penulis akan memberikan saran kepada pembaca mengenai  pembahasan yang terkait dengan kasus sebagai berikut :
1.     Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan  ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
2.      Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.





DAFTAR PUSTAKA

Deden. Pengertian Investasi.http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-1-pengertian-investasi.pdf. Diakses pada tanggal 12 juni 2015

Iskandar Putong  dan ND. Andjaswati, ”Pengan tar Ekonomi Makro” Penerbit Mitra Waca na Media, Ed. 1, 2008.

Jurnal. Investasi; Pengertian Dasar, Jenis dan manfaat . http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/investasi-pengertian-dasar-jenis-dan.html. Diakses pada tanggal 10 juni 2015.

Kranti, Perdana. 2012. Analisis Kaulsalitas Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi dan Pengangguran Tahun 2006-2010.

Nova Riana Banjahalor, ”Mekanisme Suku Bunga SBI Sebagai Sasaran Operasional Kebijakan Moneter dan Variabel Makroekonomi Indo nesia: 1990.1 – 22007.4”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Vol. 11, No. 1, Juli 2008.

Nugroho ,heru. 2008. Analisi Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan JUmlah Uang Yang Beredar Terhadap Indeks LQ45 Periode 2002-2007. Tesis.

Tony Prasetiantoro, “Keluar Dari Krisis”, Analis is Ekonomi Indonesia, PT Gramedia Pusta ka Utama, Jakarta, 2000.



[1] (Suseno TW Hg, 1990). 
[3]Kranti, Perdana. 2012. Analisis Kaulsalitas Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi dan Pengangguran Tahun 2006-2010.

[4] Nugroho ,heru. 2008. Analisi Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan JUmlah Uang Yang Beredar Terhadap Indeks LQ45 Periode 2002-2007. Tesis.

[5] Tony Prasetiantoro, “Keluar Dari Krisis”, Analis is Ekonomi Indonesia, PT Gramedia Pusta ka Utama, Jakarta, 2000.


1 komentar:

  1. Nama saya, jayachandra fadhlan
    dari Indonesia Saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di internet, begitu banyak pemberi pinjaman di sini untuk menipu orang. menipu Anda dengan uang hasil jerih payah Anda, saya mengajukan pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya tentang macet karena hutang. Ketika saya mencari perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan itu adalah PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya belum pernah menerima pinjaman yang saya usulkan. Teman baik saya yang mengajukan pinjaman juga menerima pinjaman, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana Ibu KARINA bekerja sebagai manajer cabang, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, dan setelah itu mereka selesai memverifikasi rincian saya, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya lelucon, dan mungkin ini adalah salah satu tindakan curang yang membuat saya kehilangan uang, tetapi saya tertegun. Ketika saya mendapatkan pinjaman saya dalam waktu kurang dari 24 jam dengan tingkat bunga rendah 2% tanpa jaminan. Saya sangat senang bahwa ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat membuat bisnis saya melambung tinggi di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakannya. tahu tentang perusahaan mode. Jadi saya menyarankan semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain yang membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau yang lain untuk menghubungi Mrs. KARINA melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hanya Whatsapp +15857083478 Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: (jayachandrafadhlan@gmail.com) Sekali lagi terima kasih telah membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kami dan memberi kami umur panjang dan sejahtera.

    BalasHapus

Pengikut