PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA,INFLASI, KREDIT PERBANKAN, JUMLAH UANG
BEREDAR DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN
PEREKONOMIAN
Makalah
Ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kulia
Ekonomi Makro pada Semester IV Program Studi Ekonomi Syariah Kelompok 6
Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Watampone
Oleh
KASMIA
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
WATAMPONE
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Kasus
Pertumbuhan
ekonomi disebuah negara adalah masalah perekonomian jangka panjang. Selain itu
pertumbuhan ekonomi disuatu negara, juga bisa dijadikan alat ukur untuk melihat
atau mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan perekonomian dinegara
tersebut.
Pertumbuhan
ekonomi disuatu negara bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bagi negara – negara
maju, mereka bisa mengandalkan hasil produksi barang dan jasa mereka, tapi
tidak menutup kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka lakukan serta adanya
investasi. Tapi bagi negara – negara yang sedang berkembang tentu saja akan
sulit atau bisa dikatakan tidak mudah jika harus mengandalkan faktor produksi
barang dan jasa, maka dari itu faktor – faktor lain sangat menentukan, seperti
halnya pinjaman dan investasi.
Pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, ketika tingakt suku bunga
maka akan membuat masyarakat tidak menabung sehingga kuranya uang di bank yang
bisa digunakan untuk berinvestasi.
Pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi oleh inflasi, jumlah uang beredar dan kredit pernankan. Kondisi
perekonomian bank-bank umum belum bisa dikatakan mantap, namun kondisi tersebut
tidak menyebabkan perkembangan penyaluran kredit bank-bank umum menurun. Ini
bisa dilihat dari penyaluran kredit pada tahun 2002 sampai tahun 2005 yang
terus mengalami peningkatan. Jenis kredit yang disalurkan oleh bank-bank umum
antara lain: kredit modal kerja, kredit investasi , kredit konsumsi dan kredit
channeling. Diantara kredit yang diberikan ada yang mengalami peningkatan yang
sangat tajam yaitu kredit modal kerja. Kredit ini dianggap dapat memberikan
penghasilan dalam keadaan ekonomi lesu, dimana kredit ini bergerak pada
perluasan usaha bukan menambah usaha baru.
Berkaitan
dengan hal tersebut maka penulis memilih judul “ Pengaruh suku bunga, inflasi,
kredit perbankan, jumlah uang beredar dan investasi terhadap Pertumbuhan
Ekonomi ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
latarbelakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam kasus ini sebagai berikut:
1.
Bagaimana
pengaruh tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan perekonomian?
2.
Bagaimana
pengaruh inflasi terhadap perkembangan pertumbuhan?
3.
Bagaimana
pengaruh kredit perbankan terhadap pertumbuhan
perekonomian?
4.
Bagaimana
pengaruh jumlah uang bereder terhadap pertumbuhan perekonomian?
5.
Bagaimana
pengaruh investasi terhadap perkembangan pertumbuhan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Perekonomian
1. Pengertian
Suku bunga adalah ukuran keuntungan
investasi yang dapat diperoleh pemilik modal dan juga merupakan ukuran biaya
modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan atas penggunaan dana dari pemilik
modal.[1]
Bagi investor bunga deposito
menguntungkan karena suku bunganya yang relatif lebih tinggi dibandingkan
bentuk simpanan lain, selain itu bunga deposito tanpa resiko (risk Free).
Bunga rendah akan mendorong masyarakat untuk memilih investasi dan konsumsinya
daripada menabung, sebaliknya meningkatkan suku bunga simpanan akan menyebabkan
masyarakat akan lebih senang menabung daripada melakukan investasi atau
konsumsi.
2. Positif negatif suku bunga rendah
Suku bunga sekarang ini bukanlah
hanya sekedar fungsi dari inflasi yang terjadi, tetapi suku bunga sudah menjadi instrumen yang digunakan untuk mendorong laju
pertumbuhan ekonomi ataupun menahan laju pertumbuhan ekonomi. Dimana, di
saat terjadi pelemahan laju perekonomian suatu Negara, maka Negara tersebut
akan menekan tingkat suku bunga mereka sampai ke tingkat terendah yang mungkin.
Di Indonesia, sampai saat ini,
tingkat suku bunga patokan kita yaitu BI Rate masih lebih tinggi dibanding
dengan tingkat inflasi yang terjadi. Tetapi, tingkat suku bunga sekarang sudah
jauh lebih rendah di banding beberapa tahun yang lalu. ‘Tingkat suku bunga BI
Rate yang rendah ini, tentu saja akan diikuti oleh tingkat bunga lainnya, baik
tingkat bunga deposito maupun tingkat bunga obligasi. Saat ini, tingkat suku
bunga BI rate adalah 5,75% pa, sehingga tingkat bunga deposito umumnya lebih rendah
dibanding dengan tingkat suku bunga tersebut. Jika kita misalkan tingkat suku
bunga depisoto adalah 5,50%pa, maka tingkat suku bunga efektif setelah pajak
(20%) hanyalah sebesar 4,40%pa, atau hanya 0.367% per bulan.’[2]
Tingkat suku tersebut tentu saja
tidak membuat senang para penikmat bunga, karena dalam kenyataannya tingkat
inflasi, secara umum, bisa lebih tinggi dibanding dengan tingkat bunga efektif
tersebut. Apalagi jika dibanding dengan kenaikan harga beberapa instrumen
investasi lainnya. Sehingga, saat ini, banyak para penikmat bunga beralih atau
mengalokasikan sebagian dana mereka ke investasi lain.
1)
Aspek
positif dari tingkat bunga yang rendah
a. Pembiayaan APBN lebih mudah dan murah. Dengan
tingkat suku bunga yang rendah, maka pasar obligasi akan menjadi semakian
bergairah. Para investor sangat antusias untuk membeli obligasi, sehingga
hampir semua penerbitan obligasi laris manis. Pemerintah sebagai penerbit utama
di pasar obligasi kita, tentukan akan sangat diuntungkan. Kita bisa lihat
betapa besarnya minat investor untuk membeli semua jenis Obligasi Pemerintah
yang diterbitkan, baik untuk investor institusi mapun untuk investor ritel.
b. Bank lebih agresif. Suku bunga yang rendah akan
membuat biaya dana bank juga rendah. Hal ini akan memberikan ruang yang luas
bagi Bank untuk memberikan pinjaman. Bank akan berlomba-lomba menyalurkan
pinjaman kepada para peminjam yang memiliki ‘track record” yang baik.
c. Biaya bunga perusahaan rendah. Tingkat
suku pinjaman Bank yang rendah akan membuat biaya pinjaman yang dibayar oleh
perusahaan juga menjadi lebih kecil. Dengan kata lain, perusahaan bisa
menghemat biaya usaha mereka dan juga dapat melukakan ekspansi usaha dengan
biaya yang rendah.
d. Alokasi dana ke sektor ril meningkat. Para
pemilik dana tidak dapat lagi hanya mengandalkan pendapatan dari bunga, mereka
akan berusaha untuk mengalihkan sebagian dana mereka ke sektor yang lebih
menguntungkan. Salah satu sector yang banyak dilirik para pemilik adalah sector
ril, dalam segala bentuknya. Hal itu disebabkan oleh sektor ril bisa memberikan
keuntungan yang lebih besar dibanding menyimpan dana di perbankkan.
Dari ke empat dampak positif
rendahnya suku bunga membuktikan bahwa ketika suku bunga rendah maka orang akan
mengalihkan uangnya untuk sektor yang lebih menguntungan sehingga membuka
lapangan pekerjaan dan membuat mereka senang meminjam uang di bank karna
rendahnya bunga pinjaman, ketika mereka mendapat pinjaman mereka mendapatkan
modal untuk meningkatkan usahanya. Hingga akhirnya pertumbuhan ekonomi akan
meningkat.
2)
Aspek negatif dari tingkat suku
bunga yang rendah
a. Belanja konsumtif meningkat drastis. Dengan
suku bunga yang rendah, banyak jenis pinjaman yang tersedia, termasuk pinjaman
untuk produk-produk konsumtif. Banyak tawaran yang tersedia, dengan berbagai macam
strukturnya, yang menggiurkan kita untuk melakukan pembelian barang-barang
konsumtif.
b. Ekspansi yang berlebihan. Pada saat
suku bunga rendah dan tersedia pinjaman dalam jumlah yang banyak, bisa
membangkitkan nafsu ekspansi yang berlebihan tanpa perhitungan resiko yang
baik.
c. ”Panik” investasi. Pemilik dana yang selama ini
diuntung dengan suku bunga yang tinggi, sebagian dari mereka, masih saja
bermimpi memperoleh keuntungan mudah, semudah menyimpan dana di Bank dengan
bunga yang tinggi. Hal tersebut membuat beberapa pihak mencoba menawarkan
“investasi bodong”, mereka menawarkan keuntungan yang tinggi dalam waktu
singkat. Karena kurangnya pengetahuan dan mimpi untuk dapat keuntungan besar
dengan mudah, telah membuat beberapa pemilik dana kehilangan dana yang ditempat
di “investasi bodong”.
Demikian
beberapa hal yang perlu kita cermati dalam kondisi suku bunga rendah saat ini.
Keuntungan suku bunga rendah jauh lebih banyak dibanding dengan aspek
negatifnya. Kita berharap, semoga Pemerintah bisa mempertahankan tingkat suku
bunga yang rendah, sehingga pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih tinggi lagi.
B.
Pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan
Perekonomian
1. Pengertian
‘Dalam ilmu
ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau
adanya ketidak lancaran distribusi barang.’[3]
Dengan kata
lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat
harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan
inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara
terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.
2. Jenis inflasi berdasarkan tingkat
keparahannya
1) Inflasi
ringan adalah inflasi yang masih belum terlalu mengganggu keadaan ekonomi.
Inflasi ini dapat dikendalikan karena harga-harga naik secara umum, tetapi
belum mengakibatkan krisis di bidang ekonomi. Inflasi ringan nilainya di bawah
10% per tahun.
2) Inflasi
sedang belum membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini dapat menurunkan
kesejahteraan masyarakat yang mempunyai penghasilan yang tetap. Inflasi sedang
berkisar antara 10% - 30% per tahun.
3) Inflasi
berat, inflasi ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian. Pada kondisi inflasi
berat ini orang cenderung menyimpang barang. Orang tidak mau untuk menabung
karena bunga bank lebih rendah dari laju angkat inflasi. Inflasi berat berkisar
antara 30% - 100% per tahun.
4) Inflasi
sangat berat atau Hiperinflasi. Inflasi jenis ini sudah mengacaukan
kondisi perekonomian dan susah dikendalikan walaupun dengan tindakan moneter
dan tindakan fiskal. Inflasi sangat berat ini nilainya di atas 100% per tahun.
3. Pengaruh inflasi
Dampak dari
inflasi ada yang positif tapi ada juga yang negatif. Apabila inflasi itu
ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong
perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat
orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi
Para penerima
pendapatan tetap seperti pegawai negeri, karyawan perusahaan swasta, serta
buruh semakin bergairah dalam bekerja dan melakukan investasi untuk
meningkatkan kualitas hidup mereka. Inflasi yang stabil membuat perencaan
keuangan masyarakat lebih baik, daya beli menjangkau, kebutuhan hidup
terpenuhi, investasi lancar karena penanaman modal tidak bersifat spekulatif,
kredit tidak macet. Jika dampak positif inflasi sering terjadi, dalam jangka
panjang akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat tetap stabil, standar hidup
lebih baik; lebih sejahtera. Bagi dunia usaha perdagangan, laporan keuangan
perusahaan bernilai positif. Sementara, neraca keuangan negara tetap stabil.
Sebaliknya, jika dampak
dari inflasi itu parah dimana pada saat itu terjadi inflasi tak
terkendali (hiperinflasi), dapat menurunkan perekonomian masyarakat yang secara
luas menjadi penyebab lesunya pertumbuhan ekonomi negara. Ditambah dengan
kenaikan BBM, menjadikan harga-harga barang meningkat, daya beli masyarakat
menurun, uang pensiun tidak cukup lagi, dunia usaha lesu karena bahan baku dan
biaya produksi melonjak naik, banyak PHK, pengangguran dimana-mana, dan semua
orang terutama orang miskin bertambah miskin.
Inflasi yang tidak
stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil
keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan
menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan
produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Tingkat
inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara
tetangga, menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif
sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.
Secara umum, inflasi dapat
mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku
bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan
pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran,
dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
C.
Pengaruh Kredit Perbankan terhadap Pertumbuhan Perekonomian
Seiring dengan perkembangan penyaluran
kredit yang terus meningkat hal ini akan berdampak pada perkembangan permodalan
bank-bank umum. Pada kenyataannya kondisi ekonomi tidak selalu baik, bahkan
cenderung naik turun. Pada saat kondisi ekonomi sedang turun bank lebih memilih
menyalurkan kredit modal kerja. Semakin banyak bank menyalurkan
kredit ini maka semakin banyak pendapatan
bunga yang akan diperoleh. Ketika pendapatan yang diterima
meningkat yang nantinya dapat mempengaruhi jumlah laba, baik deviden dan laba
ditahan. Hal ini tentu saja meningkatkan pertumbuhan modal dan akhirnya dapat
meningkatkan sumber dana untuk menyalurkan kreditnya.
Dengan pernyataan diatas kita tahu bahwa
Pendapatan terbesar dalam bank yang dapat mempengaruhi modal adalah pendapatan
bunga dari penyaluran kredit. Karena dari peningkatan
penyaluran kredit
maka perolehan pendapatan
bunga meningkat, meningkatnya perolehan pendapatan ini dapat
menutupi seluruh beban termasuk NPL. Setelah pendapatan dikurangi beban dan NPL
baru didapat laba dimana peningkatan laba ini akan mempengaruhi pertumbuhan
modal. Karena penyaluran kredit memberikan pemasukan yang sangat besar maka
masing-masing bank dalam membuat kebijakan penyaluran kredit berbeda-beda.
Dengan tujuan menambah jumlah modal, walaupun ada pendapatan bank yang
diperoleh selain dari bunga misal : biaya admintrasi tabungan dan jasa
transfer.
Jika kondisi dalam suatu bank terjadi
peningkatan penyaluran kredit maka NPL akan meningkat yang tidak diikuti dengan
peningkatan perolehan pendapatan. Maka hal ini menyebabkan modal berkurang maka
sumber dana yang akan disalurkan kembali kepada masyarakat akan berkurang.
Tetapi jika kondisi sebaliknya dimana jumlah dari penyaluran kreditnya
mengalami penurunan maka pendapatan menurun dan NPL pun mengalami penurunan.
Maka perkembangan modal bank menurun hal ini akan mempengaruhi jumlah sumber
dana yang akan disalurkan kembali kepada masyarakat, selain itu bank tidak
dapat memberikan dana segar kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan
dengan lancar karena terbatasnya dana segar.
Meningkatnya jumlah
penyaluran kredit akan menyebabkan meningkatnya
NPL yang juga disertai meningkatnya beban, hal ini tentu saja akan mempengaruhi
pertumbuhan modal. Selain besarnya beban operasional dan meningkatnya NPL yang
mempengaruhi perkembangan modal. Adapun faktor lain mempengaruhi jumlah modal
yaitu pembagian deviden yang tidak
seimbang dengan laba ditahan.
Karena modal bersih
bank mencerminkan jumlah dana yang akan disalurkan kembali kepada
masyarakat.
Dengan adanya persoalan diatas maka bank
selalu memperhitungkan berapa yang akan diterima lalu disesuaikan dengan berapa
yang harus dikeluarkan, hal nini tentu saja bertujuan agar pertumbuhan modal
tidak menurun. Meningkatnya NPL akan mengurangi jumlah modal bank, karena
pendapatan yang diterima bank digunakan untuk menutupi NPL yang tinggi. Selain
itu meningkatnya NPL akan mempengaruhi bank dalam menyalurkan kreditnya pada
periode berikutnya. Kondisi seperti ini akan mengurangi perkembangan deviden
dan laba ditahan atau modal.
Dengan keadaan tersebut dimana pembagian
laba yang tidak seimbang dan meningkatnya NPL dan beban dapat mempengaruhi
pertumbuhan modal. Maka setiap bank tentu ingin meningkatkan pendapatan yang
tinggi agar dapat menjalankan kegiatan operasional bank. Untuk
itu bank dalam menyalurkan kreditnya selalu
memberikan penilaian atas kreditnya. Adapun penilaiannya seperti 5C dan
7P Ini semua ditujukan agar dalam penyaluran kredit pihak bank dapat
memperkirakan bunga yang diperoleh sehingga dapat menambah jumlah modal.
D.
Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap
Pertumbuhan Perekonomian
Jumlah uang
yang beredar pada suatu negara sangat mempengaruhi perekonomian suatu negara.
Untuk mencetak uang pada suatu negara dibutuhkan perhitungan dan pengamatan
secara mendalam. Jika mencetak uang pada kondisi yang tidak tepat maka
perekonomian negara akan goyah. Juga nilai tukar mata uang akan merosot jika
uang dicetak pada kondisi yang salah. Sebaliknya, jika uang dicetak pada
kondisi yang tepat maka perekonomian negara akan tetap stabil bahkan ada
kemungkinan untuk naik.
Masyarakat
awam di Indonesia banyak yang berpendapat bahwa mencetak uang
sebanyak-banyaknya dapat melunasi hutang negara dan menghapus tingkat
kemiskinan rakyat. Jika itu dilakukan maka negara dapat dibeli oleh asing
karena rendahnya nilai tukar mata uang negara.
Jumlah uang
beredar bukan satu-satunya faktor yang dapat melemahkan pertumbuhan ekonomi.
Kondisi negara juga sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara. Negara yang
dalam kondisi yang baik akan membuat pertumbuhan ekonomi stabil bahkan
meningkat. Sebaliknya, negara yang dalam kondisi tidak baik maka pertumbuhan
ekonomi negara tersebut akan melemah.
Jumlah uang beredar juga berhubungan
positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa
semakin meningkat jumlah uang beredar, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan
semakin meningkat. jumlah uang beradar berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
‘Berdasarkan dengan hipotesa Keynes,
yakni, penawaran uang (Money Supply) memiliki pengaruh positif terhadap
output dan pertumbuhan ekonomi. Apabila terjadi kelebihan jumlah uang beredar,
Bank Indonesia akan mengambil kebijakan (menurunkan) tingkat suku bunga.
Kondisi ini mendorong para investor untuk melakukan investasi, yang pada
akhirnya akan menciptakan kenaikan output dan memicu pertumbuhan
ekonomi. Sebaliknya, permintaan uang akan memiliki hubungan negatif terhadap output,
meningkatnya permintaan uang akan berdampak pada peningkatan tingkat suku bunga
dan pada akhirnya berakibat pada penurunan output.’[4]
Untuk menjaga kestabilan nilai mata
uang, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter diberikan beberapa wewenang dalam
melakukan tugasnya. Dengan merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk
mengendalikan uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian agar dapat
mendukung pencapaian tujuan kestabilan nilai uang tidak boleh dilakukan secara
fleksibel. Hal ini akan mempersulit dan menyebabkan aktivitas ekonomi
menjadi terkendala dan lesu jika Bank Indonesia terlalu intervensi dalam hal
pengendalian jumlah uang beredar.
Sebaliknya, pengendalian uang
beredar dan suku bunga tidak boleh terlalu longgar karena akan menyebabkan
tidak terpeliharanya kestabilan nilai uang, yang akan mendorong merosotnya
kepercayaan masyarakat dan mempersulit perencanaan bisnis para pengusaha. Hasil
analisa dan pemantauan yang dilakukan oleh bank sentral kemudian akan digunakan
dalam melaksanakan kebijakan moneternya baik melalui pengendalian jumlah uang
beredar dan suku bunga.
Terdapat hubungan jangka panjang
yang stabil antara kebijakan pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka
pendek, jumlah uang beredar dan kredit sebagai variabel moneter memiliki
hubungan jangka pendek dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti dalam
periode yang sama, jumlah uang beredar akan berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi.
E. Pengaruh Investasi terhadap
Pertumbuhan Perekonomian
1. Pengertian
‘Alam teori ekonomi dijelaskan bahwa
investasi merupakan pembelian modal atau barang-barang yang tidak dikonsumsi,
namun digunakan untuk kegiatan produksi sehingga menghasilkan barang atau
jasa di masa akan datang.’[5]
Sebagian ahli ekonomi memandang bahwa
pembentukan investasi merupakan faktor penting yang bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Ketika pengusaha atau
individu atau pemerintah melakukan investasi, maka ada sejumlah modal yang
ditanam atau dikeluarkan, atau ada sejumlah pembelian barang-barang yang tidak
dikonsumsi, tetapi digunakan untuk produksi, sehingga menghasilkan barang dan
jasa di masa akan datang.
Investasi tidak hanya berasal dalam
negeri tapi investasi juga berasal dari luar negri atau biasa dikenal dengan
investasi asing. Investasi asing sangat memberikan pengaruh yang sangat
signifan terhadap pertumbuhan ekonomi.
2. Pengaruh investasi
Melihat
kondisi Indonesia setidaknya ada lima alasan mendasar mengapa investasi saat ini sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan indonesia:
a. Penyediaan
lapangan kerja
b. Mengembangkan
industri subsitusi impor untuk menghemat devisa Kehadiran penanaman modal asing
dapat dipergunakan untuk membantu mengembangkan industri subsitusi impor dalam
rangka menghemat devisa.
c. Mendorong
berkembangnya industri barang-barang ekspor non-migas untuk mendapatkan devisa.
d. Pembangunan
daerah-daerah tertinggal. Investasi asing diharapkan sebagai salah satu sumber
pembiayaan dalam pembangunan yang dapat digunakan untuk membangunInfrastruktur
seperti pelabuhan, listrik, air bersih, jalan, rel kereta api,dan lain-lain.
e. Alih
teknologi. Salah satu tujuan mengundang modal asing adalah untuk mewujudkan
alih teknologi.
Ada
beberapa anggapan mengenai manfaat investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional yaitu sebagai berikut:
1.
investasi asing akan menciptakan perusahaan-perusahaan
baru, memperluas pasar atau merangsang penelitian dan pengembangan
teknologi lokal yang baru.
2.
investasi asing akan meningkatkan daya saing industri
ekspor, dan merangsang ekonomi lokal melalui pasar kedua (sektor keuangan) dan
ketiga (sektor jasa/pelayanan).
3.
investasi asing akan meningkatkan pajak pendapatan dan
menambah pendapatan lokal/nasional, serta memperkuat nilai mata uang lokal
untuk pembiayaan impor.
4.
pembayaran utang adalah esensial untuk melindungi
keberadaan barang-barang finansial di pasar internasional dan mengelola
integritas sistem keuangan. Kedua hal ini, sangat krusial uuntuk kelangsungan
pembangunan.
5.
sebagian besar negara-negara Dunia Ketia tergantung
pada investasi asing untuk menyediakan kebutuhan modal bagi pembangunan
karena sumberdaya-sumberdaya lokal tidak tersedia atau tidak mencukupi.
6.
para penganjur investasi asing berargumen bahwa sekali
investasi asing masuk, maka hal itu akan menjadi batu alas bagi masuknya
investasi lebih banyak lagi, yang selanjutnya menjadi tiang yang kokoh bagi
pembangunan ekonomi keseluruhan
Dengan masuknya investasi asing di Indonesia tidak
selamanya akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,
namun juga dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan bagi bangsa
Indonesia.
- Perusahaan asing yang dikelola oleh pihak asing,
maka kebijakan manajemennya sesuai dengan operasional perusahaan asing
- Manajemen keuangan perusahaan asing bersifat
tertutup, sehingga perusahaan tidak dapat diketahui sehat atau tidak
- SDA yang dikelola asing dengan hak dan kewajiban
sebagaimana diatur undang-undang, sering menimbulkan dampak lingkungan dan
sosial dimana perusahaan baru tersebut akan didirikan
- Bagi hasil (Product Sharing) tidak
sebanding dengan kerusakan yang timbul dan harus ditanggung oleh
pemerintah atau masyarakat itu sendiri.
- Perusahaan asing mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya dan keuntungannya dibawa ke negaranya
- Diskriminasi pendapatan antara pegawai asing dan
pegawai lokal
- Manajemen produksi sulit untuk diawasi terutama
dalam perkembangannya
- Perusahaan asing akan menguasai pasar lokal,
sehingga dikhawatirkan produk dalam negeri tidak mampu bersaing dengan
produk asing dan kehilangan pasar lokal
- Sektor keuangan semakin tidak stabil
- Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang
- Memperburuk neraca pembayaran
- Penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan
kekuasaan oleh segelintir orang
Namun semua dampak negatif dari adanya penanaman modal
asing di Indonesia sebenarnya itu dapat diminimalisir, apabila pemerintah dan
masyarakat Indonesia mampu menangani dengan baik dan memetik pelajaran dari
para investor asing tersebut.
Dari realisasi-realisasi di atas dapat dilihat bahwa investasi
asing sangat berpengaruh banyak di beberapa sector di Indonesia. Untuk itu
investasi asing memang sangat penting dalam pemodalan perusahaan – perusahaan
dan untuk membantu pemerintah memperoleh modal untuk mensejahterakan masyarakat
Indonesia. Seperti digunakan untuk perbaikan insfrastruktur dan membantu daerah-daerah terpencil di
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penjelasan
mengenai pembahasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Demikian
beberapa hal yang perlu kita cermati dalam kondisi suku bunga rendah saat ini.
Keuntungan suku bunga rendah jauh lebih banyak dibanding dengan aspek
negatifnya.
2.
inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di
suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang
bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan
ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Semakin banyak bank menyalurkan kredit
ini maka semakin banyak pendapatan bunga
yang akan diperoleh. Ketika pendapatan yang diterima meningkat yang
nantinya dapat mempengaruhi jumlah laba, baik deviden dan laba ditahan. Hal ini
tentu saja meningkatkan pertumbuhan modal dan akhirnya dapat meningkatkan
sumber dana untuk menyalurkan kreditnya.
4. Terdapat hubungan jangka panjang
yang stabil antara kebijakan pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka
pendek, jumlah uang beredar dan kredit sebagai variabel moneter memiliki
hubungan jangka pendek dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti dalam
periode yang sama, jumlah uang beredar akan berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi.
5.
Dari realisasi-realisasi di atas dapat dilihat bahwa
investasi asing sangat berpengaruh banyak di beberapa sector di Indonesia. Untuk
itu investasi asing memang sangat penting dalam pemodalan perusahaan –
perusahaan dan untuk membantu pemerintah memperoleh modal untuk mensejahterakan
masyarakat Indonesia. Seperti digunakan untuk perbaikan insfrastruktur dan membantu daerah-daerah terpencil di
Indonesia.
B. Saran
Melalui kasus ini,
penulis akan memberikan saran kepada pembaca mengenai pembahasan yang terkait dengan kasus sebagai
berikut :
1.
Beberapa negara
sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan
ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi.
Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan
ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat
diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor
pertumbuhan ekonomi.
2. Pertumbuhan
ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama
oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini
tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang
dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr
masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas
komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang
memberikan manfaat kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Deden.
Pengertian Investasi.http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-1-pengertian-investasi.pdf.
Diakses pada tanggal 12 juni 2015
Iskandar
Putong dan ND. Andjaswati, ”Pengan tar Ekonomi Makro” Penerbit Mitra Waca
na Media, Ed. 1, 2008.
Jurnal.
Investasi; Pengertian Dasar, Jenis dan manfaat .
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/investasi-pengertian-dasar-jenis-dan.html.
Diakses pada tanggal 10 juni 2015.
Kranti,
Perdana. 2012. Analisis Kaulsalitas Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi dan
Pengangguran Tahun 2006-2010.
Nova
Riana Banjahalor, ”Mekanisme Suku Bunga SBI Sebagai Sasaran Operasional
Kebijakan Moneter dan Variabel Makroekonomi Indo nesia: 1990.1 – 22007.4”,
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Vol. 11, No. 1, Juli 2008.
Nugroho
,heru. 2008. Analisi Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan JUmlah Uang Yang
Beredar Terhadap Indeks LQ45 Periode 2002-2007. Tesis.
Tony
Prasetiantoro, “Keluar Dari Krisis”, Analis is Ekonomi Indonesia, PT Gramedia
Pusta ka Utama, Jakarta, 2000.
[1]
(Suseno TW Hg, 1990).
[3]Kranti, Perdana. 2012.
Analisis Kaulsalitas Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi dan Pengangguran
Tahun 2006-2010.
[4] Nugroho ,heru. 2008.
Analisi Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan JUmlah Uang Yang Beredar
Terhadap Indeks LQ45 Periode 2002-2007. Tesis.
[5] Tony Prasetiantoro, “Keluar
Dari Krisis”, Analis is Ekonomi Indonesia, PT Gramedia Pusta ka Utama, Jakarta,
2000.
Nama saya, jayachandra fadhlan
BalasHapusdari Indonesia Saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di internet, begitu banyak pemberi pinjaman di sini untuk menipu orang. menipu Anda dengan uang hasil jerih payah Anda, saya mengajukan pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya tentang macet karena hutang. Ketika saya mencari perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan itu adalah PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya belum pernah menerima pinjaman yang saya usulkan. Teman baik saya yang mengajukan pinjaman juga menerima pinjaman, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana Ibu KARINA bekerja sebagai manajer cabang, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, dan setelah itu mereka selesai memverifikasi rincian saya, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya lelucon, dan mungkin ini adalah salah satu tindakan curang yang membuat saya kehilangan uang, tetapi saya tertegun. Ketika saya mendapatkan pinjaman saya dalam waktu kurang dari 24 jam dengan tingkat bunga rendah 2% tanpa jaminan. Saya sangat senang bahwa ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat membuat bisnis saya melambung tinggi di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakannya. tahu tentang perusahaan mode. Jadi saya menyarankan semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain yang membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau yang lain untuk menghubungi Mrs. KARINA melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hanya Whatsapp +15857083478 Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: (jayachandrafadhlan@gmail.com) Sekali lagi terima kasih telah membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kami dan memberi kami umur panjang dan sejahtera.